FLP Unhas, adalah salah satu bagian dari keluarga besar Forum Lingkar Pena (FLP). Dalam usia kurang lebih 4 tahun, sebagai organisasi yang bergerak dalam ranah tulis menulis, FLP Unhas pun mencoba untuk mengambil peran dalam membangun dunia literasi, di kampus merah ini pada khususnya. Penerbitan buku secara indie, pemuatan tulisan di koran dan majalah, sampai pada kegiatan peningkatan kualitas baca-tulis masyarakat (termasuk mahasiswa), dalam bentuk pelatihan/workshop kepenulisan.
Akhir tahun 2005, menjadi sejarah awal lahirnya FLP Unhas. Masjid Khairunnisa, yang berdiri kokoh di kawasan Asrama Mahasiswa Putri Unhas, menjadi saksi bisu pendeklarasiannya. Partomo (Sastra Arab,2002), terpilih sebagai ketua ranting pertama. Banyak cerita yang telah diukirnya. Kegiatan kepenulisan tentu menjadi sasaran utama. Hingga lahirlah sebuah antologi cerpen, “Bila Pacarku Seorang Demonstran” diterbitkan secara indie. Keeksisannya pun berhasil dibuktikan. Namun hal itu tak berlangsung lama. Cahaya yang dulu mewarnai keberadaannya, lambat laun semakin redup. Dan akhirnya,,mati!
Namun, perjalanan tak berhenti sampai disitu. S. Putra Sulaiman (Ilmu Komunikasi, 2005), akhirnya hadir tuk menggantikankan jejak perjuangan beliau di kampus merah itu. Dengan semangat yang masih tersisa, perjalanan FLP pun diteruskan. Namun, keterbatasan sumber daya manusia membuatnya sedikit kewalahan dalam melestarikan keberadaan FLP. Staf-staf divisi bahkan tak sempat dibentuk. Jadilah ia sebagai Sang pengurus tunggal. Tapi, FLP Unhas masih tetap kokoh di tengah kebungkamannya.
Pertengahan tahun 2008, akhirnya menjadi awal tumbuhnya setitik pencerahan. Semangat FLP Unhas kembali berkobar. Proses regenerasi pun dilakukan. Dan, terlahirlah penerus-penerus baru FLP Unhas. Hingga terpilih A. Saputri Mulyanna (Ilmu Keperawatan, 2007), sebagai ketua, untuk kembali meneruskan estafet perjuangan FLP Unhas. Untuk kemudian mengumandangkan gaung FLP yang sempat bungkam.
Kini, tahun 2009, tongkat kepemimpinan FLP Unhas berada di tangan Fitrawan Umar (Teknik Arsitektur, 2007). Fokus perjuangan FLP Unhas kali ini adalah membenahi sistem pengkaderan yang selama ini masih terasa belum kuat, kemudian juga meningkatkan kuantitas dan kualitas karya-karya anggota.
Semoga FLP Unhas ke depan dapat mengaminkan pernyataan Taufik Ismail bahwa Forum Lingkar Pena adalah hadiah Allah untuk Indonesia….
Kesadaran adalah Matahari
Keberanian adalah Bumi
Perjuangan adalah pelaksanaan dari kata-kata
(W.S. Rendra)
skip to main |
skip to sidebar
Buku Kedua FLP Unhas
Pesan segera buku terbaru karya FLP Unhas. Dapatkan di toko buku Gramedia atau toko buku terdekat. Atau anak FLP terdekat..^-^
Berkaryalah, Maka Dunia Akan Melihatmu
Rabu, 12 Agustus 2009
Selayang Pandang FLP Unhas
Kupu-Kupu Palestina

Buku Kedua FLP Unhas
Buku Baru

Pesan segera buku terbaru karya FLP Unhas. Dapatkan di toko buku Gramedia atau toko buku terdekat. Atau anak FLP terdekat..^-^

Pasang Link FLP Unhas di blog Anda
Anak FLP Unhas
- Alinda Nurbaety Hasanah
- Andi Asrawaty
- Angriana
- Ani Dzakiyah
- Arief Ungu
- Arieska Arief
- Asti Eka Ramadhani
- Ayu Ismal
- Bulqia Mas'ud
- Dyah Restyani
- Fitrawan Umar
- Fitria Dewi Usman
- Isma Ariyani
- Muh.Arief Rosyid
- Muthmainnah
- Noviar Syamsuryah S
- Raidah Intizar
- Rasdiyanah Nd
- Reza Al Sofyan
- Reza Kahlil
- Saputri Mulyanna
- St. Muttia A. Husain
- sukmawati
- Sultan Sulaiman
- Supriadi
- Uswatun Hasanah
- Wahyuddin Opu
- Wahyuni Hadrawi
FLP-ers Sulsel
FLP Semua...
Kata-Kata
Berkaryalah, Maka Dunia Akan Melihatmu (Yana Yan)
Kita tidak sekadar menulis. Menulis itu mudah!
Tapi, berjamaah itu lebih baik (Wawan)
Menulis membutuhkan keberanian, dobrak semua rasa ketakutan untuk menulis, semua di mulai dari nol dan takkan kembali menjadi nol bila terus di asah….genggam erat-erat penamu dan biarkan dia menodai kertas putih yang polos dengan jutaan karya yng terlahir dari buah pikiranmu. (Chipiet)
Kita tidak sekadar menulis. Menulis itu mudah!
Tapi, berjamaah itu lebih baik (Wawan)
Menulis membutuhkan keberanian, dobrak semua rasa ketakutan untuk menulis, semua di mulai dari nol dan takkan kembali menjadi nol bila terus di asah….genggam erat-erat penamu dan biarkan dia menodai kertas putih yang polos dengan jutaan karya yng terlahir dari buah pikiranmu. (Chipiet)
Koment Ya
|
Majalah FLP

Tidak ada komentar:
Posting Komentar