Rabu, 19 Oktober 2011

Training Of Recruitment (TOR) Forum Lingkar Pena Unhas

Forum Lingkar Pena Ranting Unhas
Proudly Presents :

TOR (Training Of Recruitment)



Bagi kamu yg hobi menulis, membaca, ataupun ingin belajar mengenai dunia kepenulisan,
bergabunglah bersama forum kepenulisan terbesar di Indonesia
Forum Lingkar Pena

Terbuka untuk umum!!!

Pendaftaran dan pengembalian formulir :

19 Oktober s/d 19 November 2011
HTM : 75 ribu


Fasilitas : - ilmu,
- transportasi untuk Grand Opening TOR
- konsumsi untuk Grand Opening TOR
- snack selama Pelatihan Kepenulisan
- tools
- sertifikat
- buku (untuk 20 pendaftar pertama)
- pendampingan karya
- kesempatan untuk diikutkan karyanya dalam buku FLP Unhas selanjutnya.

Persyaratan keanggotaan :

- menyerahkan karya tulis pribadi (cerpen, puisi, dll)
- menyerahkan pas photo ukuran 3 x 4 satu lembar
- membuat esay bertema "Dengan Tulisan Aku Membangun Perubahan"
minimal satu halaman A4 spasi satu
- mengikuti Technical meeting, JUmat, 18 November @pelataran IPTEKS Unhas
- mengikuti Grand Opening TOR, Sabtu, 19 November 2011 @Tanjung Bayang
- mengikuti Pelatihan Kepenulisan selama dua bulan (enam Pertemuan)

informasi, pengambilan dan pengembalian formulir :


Mipa : Noviar 081944241299

Teknik : Nurhayati 085255702704

Farmasi : Habibah 085756656138

Medic : Dewi 085298394334

Fikp dan Agro : Alin 085756172834

Hukum : Opu 085396120602

Ekonomi : Tajrim 085256815066

Sastra : Jumrang 085242025541

FISIP : Isma 085242150055

Download formulir FLP

Selengkapnya...

Jumat, 10 Juni 2011

FLP-ers, Mari Banjiri Makassar International writer Festival


Untuk pertama kalinya akan digelar Makassar International writer Festival yang diselenggarakan oleh Rumata salah satu rumah budaya di Makassar yang di gagas sutradara film Riri Riza dan penulis Lily Yulianti Farid pada awal tahun 2010.
Tidak hanya penulis-penulis Makassar penulis kaliber dunia akan hadir dalam festival tersebut mulai dari Belanda, Turki, Mesir, Australia hingga Amerika,

Penulis Makassar antara lain , tim kurator yang diketuai penyair/penulis M. Aan Mansyur memilih empat penulis untuk menjadi peserta undangan dalam festival ini, yakni penyair dan sutradara teater Shinta Febriany, penyair Hendra Gunawan ST, dan dua penulis baru yang dinilai menjanjikan, Erni Aladjai dan Hamran Sunu (kakak ini kader FLP Loh,,)
Jangan lewatkan kegiatan-kegiatannya :

Makassar International Writers Festival 2011 – Mempersembahkan Writers Unlimited Tour

13 Juni 2011

09.00 – 12.00 Sastra di Udara – kerjasama dengan stasiun radio lokal untuk mengadakan pembacaan karya sastra secara live, menandai dibukanya Makassar International Writers Festival (Radio Suara Celebes, Radio Prambors, Radio Madama, Radio Mercurius )

Menghadirkan: Shinta Febriany, Hamran Sunu, Hendra GST, Erni Aladjai



09.00 – 16.00 Bookcraft Workshop bersama Forum Indonesia Membaca dan Harian Fajar di Graha Pena Makassar.

* Biaya pendaftaran Rp. 30.000



14 Juni 2011

08.00 – 14.00 Tur ke Galesong untuk mengadakan pembacaan karya dan diskusi dengan warga bersama Ikatan Sarjana Kelautan ISLA-Unhas

Menghadirkan seluruh penulis undangan : Shinta Febriany, Hamran Sunu, Hendra GST, Erni Aladjai, Gunduz Vasaaf, Maaza Mengiste, Abeer Soliman, Rodaan Al Galidi

*Kapasitas tur 25 peserta, tempat terbatas, hubungi: eventrumata@gmail.com



16.00 – 18.0 Kuliah Umum dan Pemutaran Film “The Making of I La Galigo”menghadirkan Ibu Restu I Kusumaningrum (Produser I La Galigo) bertempat di Museum Kota Makassar

*Gratis dan Terbuka untuk umum



19.00 -22.00 Malam Pembukaan dengan pemutaran film pendek Tribute to Muhammad Salim (Penerjemah naskah klasik I La Galigo) yang dipersembahkan oleh Harian Kompas. Menghadirkan penyair Sapardi Djoko Damono dan Penulis Undangan Unlimited Writers, bertempat Restoran Ballairate Hotel Pantai Gapura Makassar

*Terbatas untuk undangan





15 Juni 2011

09.00 – 14.00 Tur Penulis ke Pulau Barranglompo untuk menghadiri “Observasi dan Dialog dengan Warga” dilanjutkan dengan diskusi penulis dengan tema “Mengisahkan Kebenaran : Sebuah Pengalaman Diri”

Menghadirkan seluruh penulis undangan : Shinta Febriany, Hamran Sunu, Hendra GST, Erni Aladjai, Gunduz Vasaaf, Maaza Mengiste, Abeer Soliman, Rodaan Al Galidi

*Kapasitas tur 25 peserta, tempat terbatas, hubungi: eventrumata@gmail.com



15.00 – 16.00 Workshop terbatas : Adaptasi Karya Sastra ke Sinema bersama Riri Riza, Hotel Santika Makassar

*Biaya pendaftaran Rp100.000 umum/Rp75.000 mahasiswa



16.00 – 17.00 Program Komunitas : Menulis Membuka Jalan bersama Ryana Mustamin, Khrisna Pabichara, Fauzan Mukrim bertempat di Museum Kota Makassar

*Gratis dan Terbuka untuk umum



19.00 – 22.00 Program Komunitas : Pembacaan Karya Penulis Manca Negara dilanjutkan dengan Debat Terbuka “Penyair vs Politisi” bertempat di Museum Kota Makassar

Menghadirkan seluruh penulis undangan : Shinta Febriany, Hamran Sunu, Hendra GST, Erni Aladjai, Gunduz Vasaaf, Maaza Mengiste, Abeer Soliman, Rodaan Al Galidi

*Gratis dan Terbuka untuk umum





16 Juni 2011

0930 – 1100 Book Launch : Modern Library of Indonesia with Harian Fajar Makassar, Fajar TV Studio

*Gratis dan Terbuka untuk umum

13.00 – 14.30 Children’s Book Corner bersama Forum Lingkar Pena Sulsel dan Wendy Miller – Judith Uyterlinde bertempat di Museum Kota Makassar

*Gratis dan Terbuka untuk umum



14.30-16.30 Menulis di Era Media Baru, Dari Blogger ke Best Seller bersama Abeer Soliman (Mesir) – Meeza Mangaste (Ethiopia/USA) – Trinity (Indonesia) bertempat di Museum Kota Makassar

*Gratis dan Terbuka untuk umum



19.00 – 21.00 Resto Djuku, Rumata’ Artspace and Writers Unlimited present: The United Nations of Fish A Fundraising Dinner featuring Janet deNeefe and Writers Unlimited’s Writers

Penampilan Khusus Aisha, Si Koki Cilik, Musik oleh Sese Lawing dan para penulis undangan. (*Harga tiket The United Nations of Fish Rp200.000 dapat dibeli di Djuku atau pesan melalui eventrumata@gmail.com

**Seluruh keuntungan disalurkan untuk pembangunan Rumata’



17 Juni 2011

08.00 – 10.00 Sastra di Udara – kerjasama dengan stasiun radio lokal untuk mengadakan pembacaan karya sastra secara live, untuk menandai berakhirnya Makassar International Writers Festival (Radio Suara Celebes, Radio Prambors, Radio Madama, Radio Mercurius )

Featuring all participating writers : Shinta Febriany, Hamran Sunu, Hendra GST, Erni Aladjai, Gunduz Vasaaf, Maaza Mengiste, Abeer Soliman, Rodaan Al Galidi





Informasi selengkapnya lihat di: www.rumata-artspace.org

Ikuti kami di Twitter : www.twitter.com/RumataArtspace

Facebook : www.facebook.com/RumataArtspace

*Untuk berpartisipasi hubungi eventrumata@gmail.com atau kontak Ita Ibnu : itaibnu@gmail.com / HP : 0811469466



* Alamat Museum Kota Makassar: Jl. Balaikota No. 11 A Makassar, Sulawesi Selatan

** Program dapat berubah tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Source: http://rumata-artspace.org/jadwal-kegiatan-miwf-2011.html Selengkapnya...

Kamis, 02 Juni 2011

AWAN KELABU DARI SUDUT BAERUT TIMUR

Fajar di Jounieh, akhir Juni 2006

Jounieh adalah sebuah pelabuhan kecil di Baerut Timur. Aku sangka akan menjadi tempat liburan yang indah yang bisa mendukung proyek penelitianku. Ternyata diluar dugaan, pelabuhan ini justru dipenuhi dengan para lelaki yang berpakaian seragam dan memegang senjata laras panjang AK-47.
Negeri ini seperti sedang dilanda perang. Saya hendak ke American University Hospital, tetapi beberapa teman yang ikut bersamaku mengatakan bahwa Garis Hijau Perdamaian sedang di tutup. Jadi terpaksa rombongan kami harus menunggu sampai keesokan harinya. Garis Hijau Perdamian itu membagi umat Kristiani dan umat Muslim. Aku tidak mengerti kenapa hal ini bisa terjadi. Muslim dan Kristiani tampaknya tidak bisa hidup dengan damai.
Benar kata ibu di Garis Hijau Perdamainan itu sering terjadi perang. Umat muslim di sana terbagi dalam dua brigade. Ada brigade-18 yang diisi oleh muslim Sunni dan brigade-6 terdiri dari muslim Syi’ah. Aku seorang Kristen Ortodoks tetapi aku senantiasa diajarkan untuk tetap menghormati pemeluk agama lain terlebih kepada sesama Kristen. Memilih daerah ini untuk penelitian adalah satu keputusan yang salah.
Jounieh, Awal Juli 2006
Hari ini aku berencana menelpon ke rumah untuk mengabarkan posisiku. Disini sama sekali tidak ada mesin ATM. Di kanan kiri jalan hanyalah bangunan-bangunan yang sebagian besar terbuat dari batako dan kondosinya tidak layak huni. Sungguh mengerikan. Aku berjalan meninggalkan penginapan menuju sebuah toko di sudut jalan yang kebetulan menyediakan jasa telepon. Telepon selularku sama sekali tidak menemukan sinyal.
Baru dua ratus meter berjalan, aku merasa ada langkah kaki yang membuntutiku. Ketika menoleh, spontan dua lelaki di belakangku memberi isyarat untuk jalan dengan menggunakan ujung senjata laras panjang AK-47. Wajah keduanya tertutup kafiyeh¹. Sangat menyeramkan dan membuat bulu kudukku merinding. Kakiku tertati mengikuti jalan mereka yang begitu cepat. Ada kekhawtiran di sana. Aku takut. Mataku terpejam sepanjang jalan. Aku tak bisa melarikan diri di kanan kiriku hanyalah hamparan gurun. Melarikan diri sama saja dengan bunuh diri. Tetapi memilih untuk bertahan artinya siap menunggu kematian yang akan datang kapan saja.
Ketakutanku semakin menjadi-jadi ketika digiring masuk ke goa. Aku di dorong dengan paksa memasuki mulut goa yang sangat sempit. Aku dengar mereka saling membentak tetapi aku sama sekali buta dengan bahasa mereka. Aku lahir di Indonesia dan dibesarkan di Inggris, sangat tidak mungkin bagiku untuk bisa memahami bahasa mereka. Alasan penangkapanku juga belum jelas. Aku tidak bisa menghubungi ibu maupun teman-teman di penginapan dalam kondisi tangan diikat kebelakang. Saat ini aku belum siap mati. Aku belum menyelesaikan tesisku. Sangat tidak ikhlas jika sekarang aku harus mati.

Jounieh, Pertengahan Juli 2006

Salah seorang tentara masuk dan menayaiku. Aku menjawab dalam bahasa Inggris. Bahwa aku tidak mengerti dengan apa yang mereka bilang. Tampak tentara itu beranjak pergi. Sebelumnya dia mengibaskan tangannya memintaku untuk keluar. Aku menuruti perintahnya. Kali ini dia sudah tidak mengenakan senjata. Mungkin diletakan di luar untuk menghabisi nyawaku. Dia tersenyum menyambutku di mulut goa. Aku merasa dia tidak tersenyum tetapi sedang menyeringai padaku.
“I am not supposed in here.”² Terteriakku dalam bahasa Inggis. Dia kaget. Aku tak peduli. Aku harus tahu kenapa aku ditangkap. Aku bukalah pemberontak. Aku hanya seorang mahasiswa yang sedang penelitian bersama teman-temanku.
Ciii. Aku meludahi mukanya. Dia meradang. Aku balas berdiri menantangnya.
“Kamu hanya seorang tawanan.” Geramnya.
“Apa salahku sehingga aku ditangkap?”
“Kamu penyusup.” Aku menatapnya sinis.
“Biarkan aku pulang!” Aku berteriak tepat di depan mukanya. Si krempeng itu menatapku dan dengan kasar menarik tanganku ke arah barat. Persis seperti sedang menggiring hewan ternak masuk ke kandangnya. Aku memberontak dan menepis dengan kasar. Dia kemudian berbalik dan menatapku sengit.
“Uncontrolled, i am feel you’re death.”³ Bentaknya dalam bahasa Inggris yang kacau. Tiba-tiba saja aku menendangnya dengan kasar. Satu keberanian yang datang tiba-tiba.
“Aaaa.”
Belum sempat dia memakiku. Seorang rekannya dari arah selatan berteriak lantang.
“Thayyara.”4
Sebuah helikopter mendarat dan menurunkan lima orang penumpang dan kesemuanya perempuan dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Beberapa luka berdarah di muka dan jalan terpincang-pincang. Aku tidak tahu tentara apa yang sedang menangkap kami. Yang aku tahu mereka sangat kasar dalam berbicara. Mereka menggiring kelima perempuan yang kondisinya menyedihkan itu masuk ke goa. Jelas aku mendengar kelimanya menjerit panjang. Aku tak tahu apa yang sedang terjadi di dalam. Pikiran buruk tiba-tiba merasuk.
Belum beranjak dari tempatku berdiri. Seorang datang membawa mobil pic up. Dengan kasar mereka memaksaku masuk. Aku duduk diantara kedua tentara yang menangkapku. Badanku terjepit karena mereka memiliki tubuh yang besar. Tubuhku merinding, komat-kamit aku mengucapkan doa dalam hati. Bayangan demi bayangan mengerikan semakin membuatku mengeriakn semakin membuatku merinding. Berita-berita tentang korban perang di New Bank yang aku baca di koran-koran semakin membuatku gemetar ketakutan. Perempuan-perempuan perbatasan diperkosa beramai-ramai lalu mayat mereka dilempar begitu saja di pinggir jalan. Andaikan saja aku seorang perempuan, tentu aku lebih memilih mati saja diberondong peluruh dari pada harus diperkosa beramai-ramai. Mungkin karena aku seorang laki-laki, maka mereka akan mencincang tubuhku atau memaksa aku untuk bergabung dengan barisan tentara mereka. Rasa sakit dan kejang di kaki menyerang tiba-tiba. Aku tidak peduli yang aku pikirkan adalah bagaimana cara melarikan diri.
Tengah Malam, Akhir Juli 2006
Rupanya aku dibawa ke sebuah tempat di sisi bukit yang pada tahun 1993 menjadi sebuah tempat pengasingan musim dingin 400 orang Palestina yang oleh pihak Zionis setelah dideportasi dari Palestina. Aku muak melihat kamar-kamar yang dipenuhi dengan berbagai alat penyiksaan dan mutilasi. Mesin kejut listrik di kamar dan alat introgasi di kamar lain.
Aku melihat dengan jelas algojo mengatur arus listrik kepada orang yang disiksa hanya dengan menekan satu tombol. Yang lebih mengerikan lagi disudut ruangan ada sebuah tiang penyiksaan, dimana korban akan digantung pada kaki atau tangannya yang terikat dan dibiarkan tergantung dalam batas waktu yang tidak ditentukan. Ini adalah sebuah peringatan bagiku untuk tidak banyak bicara. Aku menjerit keras saat seorang tentara mendekat ke arahku dan menarik rambutku dengan kasar hingga sebagian rambutku ikut tercabut.
Seseorang kembali menendang mukaku dengan laras. Aku merintih. Di sisiku ada seorang perempuan berdiri dengan pakaian terbuka sambil menangis sejadi-jadinya. Tidak usah ditanyakan apa yang mereka perbuat kepadanya. Aku sudah tahu. Dalam keadaan kesakitan aku masih sempat melihat seorang serdadu mendekat kepadanya dengan penuh kemenangan di tangannya ada sebuah senjata yang siap diledakkan. Aku berteriak kencang dan berguling ke arah perempuan tadi sebelum sempat tentara tadi menembakkan pelurunya.

Rumah Sakit Akka, Agustus 2006
Saat aku membuka mata. Seorang perempuan tersenyum padaku. Dia mengenakan kerudung kuning gading dengan sebuah kacamata yang tergantung di lehernya.
“Syukurlah, kamu sudah sadar. Ini Rumah Sakit Akka.” Sahutnya kemudian. Aku berusaha menggerakkan kepalaku. Tetapi rasanya sangat sakit semakin aku mencoba bergerak, sakitnya semakin menjalar keseluruh tubuh. Aku meringis.
“Kenapa sakit?” Aku menatapnya menunggu jawaban.
“Seseorang menemukanmu di perbatasan dalam keadaan terluka parah. Syukurlah kau selamat.” Dia kembali mengubar senyumnya.
“Kakiku sakit, sangat sakit. Tanganku juga.” Aku memandangnya meminta pertolongan.
“Kamu akan sembuh dengan segera. Aku akan kembali setengah jam lagi.” Dia berlalu meninggalkanku sendiri di ruangan bercat putih itu. Aku tidak sendirian. Di kanan kiriku terdengar rintihan yang serupa. Aku berusaha menggapai horden dan melihat apa yang terjadi di sebelahku. Tetapi tangan kananku tidak bisa digerakkan beralih ke tangan kiri tetap saja tidak bisa. Aku melirik tanganku. Kenapa keduanya tidak bisa bergerak.
“Tanganku.” Aku mengerang tetapi suara yang keluar hanya terdengar seperti rintihan.
“Aku kehilangan tangan kananku.” Aku menagis sejadi-jadinya. Mungkin saja kakiku mengalami hal yang sama.
Ohhhhh

Rumah Sakit Akka, Pertengahan Agustus 2006
Dokter itu bernama Amber. Perempuan kelahiran Irak. Umurnya baru 16 tahun ketika perang berkecamuk di negaranya. Saat dia masih duduk di bangku SMA Kelas dua, kediamannya yang dulu tenang telah berubah menjadi lautan api dan perang terjadi dimana-mana ketika itu. Satu demi satu teman-teman sekolahnya menghilang sebagian ditemukan tergeletak di jalan dengan keadaan mengerikan. Tidak ada yang berani mengusutnya. Semua ketakutan. Situasi yang mecekam dan memilukan tidak membuat para tentara-tentara itu berhenti membantai manusia. Justru dia semakin ganas saja. Ayah dan ibunya di bunuh didepan matanya. Dia diperkosa beramai-ramai.
“Tetapi syukurlah Tuhan masih menyanyangiku.” katanya kemudian sambil tersenyum.
“Gila ini perempuan ini, sudah diperkosa, orang tua dibunuh tetapi masih saja bersyukur.” Aku terdiam menelan ludahku sendiri.
“Saat aku diseret keluar rumah, lalu kemudian rumahku dibakar sampai tak tersisah, aku panik luar bisa dan mengira ini adalah akhir dari segalanya. Aku menagis berteriak dan kesetanan. Tentara-tentara itu semakin bersemangat menyorakiku. Dia mengencingiku dan menendangku dengan ganasnya. Tetapi aku bersyukur tidak dibunuh oleh mereka seperti yang mereka lakukan pada saudara-saudaraku yang lain, kepada teman-temanku dan kepada penduduk negeriku. Kemudian, dalam keadaan terluka parah aku ditolong oleh seorang tentara yang bersimpati padaku. Dia membawaku menjauh dan menyuruhku berlari ke kamp pengungsian. Sebulan di kamp, aku dikirim ke Boston.
Aku ditawarkan untuk menjadi warga negara resmi, tetapi aku menolaknya. Aku sangat bersyukur karena tidak semua seberuntung aku. Kebanyakan dari mereka harus kembali ke Irak setelah pemerintah Boston memastikan keadaan sudah aman. Perang dinyatakan telah usai, tetapi aku tidak benar-benar yakin. Perang belum usai. Semuanya memakan waktu lama sampai akhirnya kembali seperti sedia kala, seperti disaat aku masih anak-anak memegang ketapel seperti layaknya anak laki-laki.“ Kedua bola matanya memerah, ada air bening sebesar biji jagung tertahan di pelupuk matanya. Aku terpana.
“Aku bahkan mendapatkan kesempatan untuk kembali bersekolah. Aku sangat senang karena masih ada harapan untuk melanjutlkan masa depanku yang sempat direnggut paksa dariku.”
“Boleh aku tanya sesuatu?”
“Ya.”
“Apa kamu tidak pernah merwasa hancur karena perang itu?”
“Tentu saja aku merasa duniaku hancur, masa depanku runtuh seketika, tetapi itu hanya aku rasakan beberapa saat sampai semuanya berubah, akupun merubah pikiranku. Bahwa perang mengantarkan penderitaan, aku mungkin salah. Inilah jalan hidup yang harus kita lalui sepahit apapun itu. Perang telah mengubah hidupku menjadi lebih baik”
“Jadi kamu setuju dengan perang?”
“Bukan begitu.”
“Lalu?”
“Banyak diantara orang-orang Irak yang justru sekarang hidup makmur setelah menjadi warga negara lain. Andai saja tidak ada perang itu, mungkin mereka akan tetap menjadi warga negara Irak yang melarat, jadi jangan merasa dirugikan akibat perang. Yakin Sang Pencipta telah menyiapkan sesuatu yang lebih indah setelah kejadian ini.”
“Lalu kenapa memilih Akka yang dipenuhi dengan bom?” Dia hanya tersenyum lalu meninggalkanku sendirian.
Siprus, Akhir Oktober 2006
Kabut masih terlihat menggumpal menyelimuti alam. Udara masih dingin hingga terasa samapai ke tulang sumsum ketika aku menelusuri jalan yang dipenuhi batu kerikil, diapit rumah-rumah penduduk yang seragam. Di ufuk timur mulai terlihat kilatan emas yang berada tepat di atas pohon. Aku begitu rindu dengan suasana seperti ini, sudah beberapa bulan aku tidak pernah melihat matahari terbit dan hari ini aku melihatnya langsung. Sungguh sesuatu yang amat berharga buatku. Sangkaku tidak akan pernah melihat matahari pagi di negeriku semenjak penangkapanku tiga bulan lalu.
Di seberang jalan terlihat perumahan yang cukup padat dan tepat di ujung jalan, di sanalah rumahku. Aku sangat berkeinginan melihat rumah itu dan menyapa semua anggota keluargaku. Itu penting sekali untukku karena aku telah menjauh dari rumah itu sejak tiga bulan yang lalu. Sesampai di sana tiba-tiba hatiku berdengup kencang ada desakan yang menggelinding dalam sanubariku bersama dengan itu bulir-bulir bening mengalir di bawah kelopak mataku padahal aku sedang tidak menangis.
***
“Ibu, anakmu telah kembali.” Aku berusaha keras untuk tidak menangis mendengar suara ibu di telepon.
“Sayang, kenapa tidak pernah memberi kabar? Temanmu bilang kamu tiba-tiba saja menghilang. Ibu sangat khawatir dan mengira kamu sudah ,meninggalkanku selamanya.” Aku mendengarnya menagis bahagia. Aku tahu kami saling merindukanku. Tetapi dengan keadaan seperti ini, apakah ibu mau menerimaku?
“Sayang, dimana sekarang, biar Ibu menjemputmu?”
“Ibu, aku bersama seorang teman.” Aku tahu aku sedang berbohong pada ibu. Kebohongan yang aku lakukan untuk pertama kalinya.
“Beri tahu alamatnya. Biar ibu jemput kamu!”
“Ibu, apakah ibu mau menerima dia seperti ibu menerima aku?”
“Apa maksudmu sayang?”
“Ibu, dia terluka saat di Baerut Timur. Kondisinya sangat menyedihkan. Dan aku tanya ibu sekali lagi, apakah ibu mau menerima dia karena tentu saja akan menjadi beban sebab dia tidak dapat melakukan apa-apa?”
“Sekarang aku jemput, dimana posisimu?” Ibu seolah tidak mendengarkanku. Aku tak bisa menahan tagisanku. Dan menutup telepon tanpa sempat memberi ibu kesempatan untuk bicara lagi. Sanggupkah ibu melihatku dengan kondisi seperti ini hanya memiliki satu tangan dan berkaki palsu.
Aku melangkah mendekati pintu rumah. Lama aku berdiri mematung di sana sampai senja menjelang, aku putuskan untuk menjauh dari bangunan besar itu.
***
Catatan:
1. Kafiyeh: kain penutup muka
2. I am not supposed in here: saya tidak seharusnya berada disini
3. Uncontrolled, i am feel you’re death: lancang, saya pikir kamu akan mati
4. Thayyara: helikopter

ST. MUTTIA A. HUSAIN Selengkapnya...

Kamis, 26 Mei 2011


Selengkapnya...

Jumat, 15 April 2011

LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011

LOMBA INI GRATIS DAN TERBUKA UNTUK PELAJAR, MAHASISWA dan UMUM



PALING LAMBAT: 17 AGUSTUS 2011




TEMA LOMBA: "KONSEP PEMIKIRAN BAGI PEMBANGUNAN BANGSA YANG BERKARAKTER"





TOPIK:

* Konsep Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan
* Konsep Pembangunan Pendidikan yang Berkarakter
* Konsep Pembangunan Daerah yang Merata
* Konsep Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia
* Konsep Pembangunan Demokrasi yang Berkarakter
* Konsep Menanamkan Semangat Nasionalisme bagi Pemuda



SYARAT PENULISAN:



1. Masing-masing peserta HANYA boleh mengirim 1 ARTIKEL yang sesuai dengan TEMA dan memilih salah satu TOPIK di atas.
2. ARTIKEL belum pernah dimuat di koran, majalah, blog, Facebook, Twitter atau media online lainnya.
3. Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
4. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci).
5. Mencantumkan Nomor ANGGOTA SMAO WRITING REVOLUTION dalam biodata (jika tidak ada, karya dinyatakan HANGUS), yang ditulis pada halaman akhir naskahARTIKEL.
6. Kirim naskah ARTIKEL ke alamat email: LombaArtikelWR@gmail.com (dengan menulis di subjek email: LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011)

KRITERIA PENILAIAN

1. Kesesuaian dengan TEMA.

2. Kreativitas pengolahan ide

3. Solusi yang konkrit.

4. Kaidah penulisan dan kelengkapan naskah





HADIAH

* Juara I : Rp 1.000.000,- (ditambah sertifikat penghargaan)
* Juara II : Rp 750.00,- (ditambah sertifikat penghargaan)
* Juara III : Rp 500.00,- (ditambah sertifikat penghargaan)
* 3 Juara Harapan @ Rp 150.00,-

KETENTUAN KHUSUS:



WAJIB terdaftar sebagai PESERTA KELAS MENULIS CERPEN ONLINE (info lebih lanjut klik di sini: SEKOLAH MENULIS ARTIKEL ONLINE (SMAO)





KETENTUAN MENGIKAT

1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA.

Info Lengkap klik: http://menulisdahsyat.blogspot.com/2011/04/lomba-menulis-artikel-2011.html#more

NOMOR KONTAK:

085763208009
083187544269 Selengkapnya...

Ikuti Kompetisi Blog Telkomsel Paling Indonesia

Sumber: http://blog.kompasiana.com/2011/04/26/ikuti-kompetisi-blog-telkomsel-paling-indonesia/

Ikuti Kompetisi Blog Telkomsel Paling Indonesia



Dengan jangkauan terluas di seluruh Indonesia, tak salah bila Telkomsel disebut sebagai layanan telekomunikasi seluler ‘Paling Indonesia‘. Sejak awal meledaknya bisnis seluler di tanah air, Telkomsel juga tercatat sebagai penyedia layanan seluler dengan jumlah pelanggan terbesar.

Pada akhir 2005, Telkomsel memiliki 23,5 juta pelanggan atau menguasai 54 persen pangsa pasar bisnis seluler. Saat ini, di usianya yang ke 16, Telkomsel tetap menjadi pemimpin pasar dengan jumlah pelanggan terbanyak. Pencapaian tersebut sejalan dengan tujuan Telkomsel yang mendedikasikan layanannya untuk Indonesia.

Dalam rangka merayakan pencapaian 100 juta pelanggan, Telkomsel dan Kompasiana mengadakan Telkomsel Kompetisi Blog Paling Indonesia yang berlangsung mulai tanggal 26 April hingga 19 Mei 2011.

Lewat lomba ngeblog ini, Telkomsel mengajak para blogger untuk menunjukkan ke semua orang tentang apa saja yang membuatnya bangga terhadap Indonesia dan menurutnya “Paling Indonesia”. Peserta bisa menulis tentang dirinya, prestasi yang pernah diraih, lingkungan sekitar, sosok yang dianggap paling Indonesia ataupun potensi dan warisan kebudayaan yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Lomba terbuka untuk umum, dengan syarat memiliki akun Kompasiana (klik di sini untuk regitrasi). Bila Anda sudah login di Kompasiana, cukup buat tulisan di Kompasiana dengan tag “telkomsel“, maka tulisan tersebut otomatis masuk ke microsite lomba. Tapi harap dicatat bahwa tim juri hanya akan menilai tulisan yang masuk selama periode lomba, yaitu mulai tanggal 26 April 2011 hingga 19 Mei 2011 mendatang.

Telkomsel menyediakan gadget-gadget baru yang paling disukai blogger sebagai hadiah lomba. Yaitu satu unit iPhone, iPad dan Galaxi Tab. Ketiga hadiah ini akan diberikan untuk tiga tulisan ‘Paling Indonesia’ yang nama-nama pemenangnya akan diumumkan pada saat ulang tahun Telkomsel yang ke-16, 26 Mei 2011.



Lomba Twitter

Selain lomba ngeblog, Telkomsel juga mengadakan lomba berkicau di twitter dengan tema yang sama, yaitu kicauan (tweet) berisi kebanggaan terhadap Indonesia atau apa saja yang dianggap “Paling Indonesia” dengan menyantumkan #palingindonesia dan @telkomsel. Setiap kicauan ber-hastag #palingindonesia akan tayang di microsite Telkomsel Kompetisi Blog Paling Indonesia.

Khusus untuk lomba “Telkomsel Paling Indonesia di Twitter“, Telkomsel menyediakan 3 paket pulsa Telkomsel masing-masing senilai dua ratus ribu rupiah untuk tiga kicauan terbaik. Satu orang pemenang akan diumumkan setiap bulan selama periode lomba (26 April - 19 Mei 2011) berlangsung.

Nah, kalau kamu merasa “Paling Indonesia”, tunjukkan sekarang juga lewat Kompasiana atau Twitter! Selengkapnya...

Undangan Menulis Bareng Pipiet Senja: Bersyukurlah Menjadi Perempuan


Menulis Bareng Pipiet Senja, yuuuk!
Temanya; Bersyukurlah Menjadi Perempuan.
Dalam rangka apaan, ya, biasanya harus dalam rangka, ya?
Pokoknya untuk lebih menguatkan lagi para perempuan kita yang terzalimi, teraniaya, terpinggirkan. Terutama untuk menginspirasi dan mencerahkan kaum perempuan sejagat!

Bahwa kita, siapapun yang sedang teraniaya itu, harus bangkit dari ketakadilan yang dilakoninya. Harus kita semangati untuk bangkit dari keterpurukannya.
Bagaimana caranya?

Ya, marilah kita bagikan kisah inspirasi, kisah yang menyemangati, kisah yang mampu menggetarkan hati siapapun ketika membacanya, dan mengakhiri bacaannya itu dengan semangat, kemudian berkata:”Ya, kalau dia bisa seperti itu? Mengapa aku tidak bisa melakukannya? Dia pun perempuan, bahkan lebih parah keadaannya daripada diriku. Dia Bisa! Aku pun harus BISA!”

Mengapa BISA?
Karena kita makhluk bernama perempuan yang memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan, ya? Apa coba?
Kita, perempuanlah yang melahirkan!
Memang masih bisa disebut lemah manusia yang mampu melahirkan? Alamaaaak, bodoh ‘kali itu, kalau berpikiran macam itu!

Kita, perempuanlah yang paling pertama mengetahui; bagaimana kondisi bayi kita, lah iyalah wong kita yang menyusui.
Terbukti, anak-anak kebanyakan lebih leluasa curhatan dengan ibunya daripada bapaknya. Gak percaya? Tanyakan saja kepada rumput yang bergoyang. Hehe!

Lanjut, ya, persyaratannya mudah sajalah, gak neko-neko.

WNI, di mana pun berada, asalkan bukan di akhirat, opppss…
Perempuan dan lelaki, masih lajang ataupun sudah menikah, silakan saja.
Waria, bencong, sebangsa Elthon Jhon atau si Fransiska itu loh, diharap nyingkiiiiir alias;
Dilarang Ikutan!
Para perempuan mantan PSK yang sedang taubatan nasuha, silakan, diterima dengan
senang hati.

Tulisan berbentuk cerpen, tetapi dikemas seperti kisah inspirasi seperti Chicken Soup
For The Soul. Dalam artian; tidak ada ngeseks, porno dan SARA.
Minimal 6 halaman sd 12 halaman word, times new roman, font 12, dan 1,5 spasi.
Boleh kisah pribadi atau kisah orang lain, lebih disukai memakai sudut pandang aku.

Kirimkan atau di-attach, bukan ditulis pada bodi email.
Sertakan biodata ringkas maksimal 5 baris saja.
Rekening dan alamat lengkap jangan lupa juga.
Naskah yang masuk akan diseleksi sesuai standar penerbitan, dipilih 25 naskah terbaik.
Emailkan ke; pipiet_senja@yahoo.com

Naskah yang terpilih akan menjadi sebuah buku antologi bersama Pipiet Senja.

Ada honorarium menanti.
Disesuaikan dengan hasil nego dengan penerbit.
Tenggatnya kita patok 31 Mei 2011.
Sudah, ah, begitu saja, ya Sis, Brur!

Salam Perempuan, eeh, perjuangan!
Pipiet Senja, ibu dua anak, manini dua cucu. Selengkapnya...

Rabu, 13 April 2011

LEBIH DEKAT DENGAN PELABUHAN PAOTERE

Pelabuhan Paotere berjarak tiga kilometer dari arah utara kota. Paotere merupakan Pelabuhan Rakyat Tempo Dulu. Paotere juga punya legenda yang membuat Kota Makassar yang dulu pernah bernama Macassar maupun Jungpandang ini ramai dibicarakan orang. Pada abad ke-17. Jejak-jejak ketangguhan pelaut Makassar masih dapat kita jumpai di kawasan Sampai saat ini, Paotere masih menjadi pusat sandar kapal nelayan dari berbagai daerah. Menjadi pusat aktifitas pelelangan ikan yang sudah ramai sejak dinihari. Aktivitas bongkar muat serta keriuhan nelayan menjajakan hasil tangkapannya menjadi pemandangan cukup unik.
Bila senja menjelang, pemandangan di pelabuhan ini akan lebih indah lagi dengan panorama matahari tenggelam yang memancarkan warna-warni sebagai latar belakangnya. Sayangnya pelabuhan ini sudah dipenuhi dengan limbah-limbah rumah tangga penduduk sekitar. Suatu hal yang sangat disayangkan. Disepanjang jalan masuk dikanan kirinya dipenuhi dengan sampah. Kapal-kapal yang sandar juga tidak beraturan. Menambah sisi kesemrautan pelabuhan ini. Transaksi jual beli maupun aktivitas di warung-warung tidak terpengaruh oleh bau menyengat yang berasal dari ikan dan sampah.
Dengan modal Rp 13.000, anda sudah bisa menikamti ikan bakar lengkap dengan nasi, lauk dan sayurnya. Menikamati hari dipelabuhan paotere bukanlah pilihan yang salah, dari sana kita bisa belajar tentang banyak hal. Tidak salah jika pemerintah kota Makassar menjadikan Paotere sebagai salah satu kawasan wisata.
Selengkapnya...

Selasa, 12 April 2011

Lomba Karya Tulis Kemaritiman Unhas 2011 Menuju Pimnas

  1. I. PENDAHULUAN
  1. A. LATAR BELAKANG

Mahasiswa sebagai aset bangsa memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan perlu secara dini digali kreativitasnya sebagai calon penerus pemimpin bangsa. Sesungguhnya cukup banyak karya-karya kreativitas mahasiswa yang mempunyai nilai ilmiah tinggi namun masih belum ada sesuatu mekanisme untuk memunculkan karya-karya tersebut.

Pemunculan karya kreativitas mahasiswa diharapkan dapat memberikan nilai manfaat yang lebih besar untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat Indonesia. Mahasiswa di masing-masing perguruan tinggi diharapkan untuk dapat mengembangkan kreativitas sesuai bidang ilmu dan kemampuannya yang selanjutnya dapat dikompetisikan maupun dimanfaatkan untuk masyarakat.

Upaya pengembangan lingkungan akedemik yang dinamis antara lain dengan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pembinaan akademik kemahasiswaan baik intern perguruan tinggi maupun antar perguruan tinggi ditingkat regional maupun nasional. Universitas Hasanuddin pada tahun 2010 memulai memprogramkan secara regional Lomba Karya Tulis Kemaritiman (LKTK).

  1. B. MAKSUD DAN TUJUAN

Pelaksanaan Lomba karya tulis bidang kemaritaman bermaksud adalah sebagai berikut :

  1. Menjadi media dan sarana komunikasi mahasiswa;
  2. Membuka peluang bagi pengembangan potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, khususnya bidang kelautan;
  3. Mempertajam wawasan, meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan Ilmu Pengethuan dan Teknologi.

Sedangkan tujuan adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan akademik sebagai wahana mensinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa.
  2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyampaikan karya intelektualnya pada suatu forum ilmiah
  3. Membari umpan balik terhadap proses belajar mengajar di perguruan tinggi
  1. C. TEMA DAN TOPIK

Tema LKTK pada tahun 2011 adalah “MEMBANGUN KEMARITIMAN, MASYARAKAT SEJAHTERA”, sedangkan topik lomba terdiri atas :

Topik A. Bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan

  1. Pengelolaan Ekosistem laut dan perubahan iklim
  2. Pemanfaatan sumberdaya laut yang berkelanjutan
  3. Pelestarian keanekaragaman hayati Laut
  4. Wisata bahari
  5. Infrastruktur dan sarana transportasi
  6. Teknologi energy terbarukan
  7. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana
  8. Industri kreatif masyarakat pesisir
  9. Teknologi perlindungan pantai

Topik B. Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Politik dan Hukum

  1. Kearifan lokal dan modal sosial
  2. Otonomi daerah dan pengelolaan wilayah pesisir
  3. Segi hukum laut daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar
  4. Pelayanan kesehatan, pendidikan dan Kesetaraan gender
  5. Kewirausahaan

BAB II. PERSYARATAN

  1. PERSYARATAN ADMINISTRASI
    1. Peserta LKTK adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai fakultas/program studi yang berbeda atau dari satu fakultas/program studi yang sama, bergantung pada tema dan topik tulisan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa dalam kelompok berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda atau seangkatan.
    2. Seorang mahasiswa hanya dibenarkan membuat satu tulisan, guna memberi kesempatan sebanyak mungkin mahasiswa yang terlibat.
    3. Setiap kelompok mahasiswa wajib dibimbing oleh dosen pembimbing.
    4. Usulan LKTK diberi sampul sesuai topic.
      1. Menyertakan halaman pengesahan.
      2. Pengajuan usulan dilakukan perguruan tinggi secara kolektif. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat tembusan pada Kopertis.
  1. ATURAN PENULISAN

1. Tulisan mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam buku Pedoman ini.

2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

3. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).

4. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.

5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam tulisan. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka Arab.

6. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam tulisan. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab.

7. Penulisan daftar pustaka hendaknya mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem HARDVARD, atau sistem lainnya yang berlaku universal.

8. Karya tulis diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap, dan diterima oleh panitia paling lambat 1 (satu) minggu sebelum lomba.

  1. ATURAN PRESENTASE
    1. Peserta wajib menandatangani daftar hadir yang disediakan oleh panitia.
    2. Peserta harus memakai jaket alamamater dan tanda peserta.
    3. Peserta wajib mengikuti seluruh acara yang telah ditetapkan kecuali dengan seizin panitia.
    4. Urutan presentase ditentukan berdasarkan hasil undian yang telah dilaksanakan oleh panitia.
    5. Peserta harus hadir di ruang presentase 15 (lima belas) menit sebelum acara dimulai.
    6. Penyajian karya tulis dapat dilakukan oleh seorang penyaji atau lebih dalam satu tim/kelompok.
    7. Pelanggaran terhadap aturan di atas dapat mengurangi nilai.

- WAKTU PRESENTASE

a. 15 (lima belas) menit = Waktu penyajian.

b. 30 (tiga puluh) menit = Waktu tanya jawab dengan tim juri apabila waktu masih memungkinkan

dapat dilakukan tanya jawab dengan

mahasiswa

.

- PENILAIAN

Penilaian ditentukan berdasarkan : karya tulis,(40 %) dan presentase serta tanya jawab (60 %).

Selengkapnya...

Senin, 11 April 2011

Lomba Cerpen 2011, Harian Pagi Malang

Deadline: 20 April 2011

Harian Pagi Malang Post Menggelar “Lomba Menulis Cerpen”

Lomba dibagi dalam dua kategori:

1. Pelajar SMA/MA/SMK.
2. Mahasiswa dan masyarakat umum.

Ketentuan:

  1. Lomba ini terbuka untuk semua kalangan di seluruh Indonesia.
  2. Tema cerpen bebas.
  3. Karya cerpen belum pernah dimuat di media massa, belum pernah menang pada lomba lain, dan tidak sedang diikutkan pada lomba lain pada rentang waktu diadakannya lomba ini.
  4. Diketik di atas kertas ukuran A4, spasi 1,5, panjang 4-8 halaman.
  5. Tidak menuliskan identitas di lembar cerpen, identitas peserta ditulis di lembar tersendiri.
  6. Satu peserta hanya boleh mengikutkan satu judul cerpen.
  7. Tiap peserta membayar biaya pendaftaran Rp 20.000,- dan akan mendapat 1 eksemplar buku kumpulan cerpen Malang Post, Barisan Hujan. Khusus untuk kategori pelajar yang berdomisili di Kota Malang, gratis.
  8. Uang pendaftaran ditransfer ke PT Malang Post Cemerlang Rekening BCA Gatot Subroto No 400 310 3598.
  9. Naskah digandakan 3 rangkap dan dikirim via pos atau diantar langsung disertai bukti transfer asli (peserta membawa fotkopiannya) dan fotokopi indentitas ke harian Malang Post, Jl. Sriwijaya 1-9 Malang u.p. Anita D. Retnowati.
  10. Periode pengiriman naskah tanggal 1 Februari-20 April 2011.
  11. Pengumuman pemenang tanggal 7 Mei 2011 di Aula Perpustakaan Umum Kota Malang sekaligus peluncuran buku kumpulan cerpen Malang Post Barisan Hujan.
  12. Masing-masing kategori akan diambil 3 pemenang setelah sebelumnya dipilih 10 nominasi.

Hadiah

Kategor Pelajar
Juara I Trofi dan uang sebesar Rp 500.000,-
Juara II Trofi dan uang sebesar Rp 300.000,-
Juara III Trofi dan uang sebesar Rp 200.000,-

Kategori Mahasiswa dan Umum
Juara I Trofi dan uang sebesar Rp 750.000,-
Juara II Trofi dan uang sebesar Rp 500.000,-
Juara III Trofi dan uang sebesar Rp 350.000,-

Juri Tamu: Sakti Wibowo (Penulis, tinggal di Jakarta)

Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Anita di (0341)7690074 atau Karkono 081 329 317 424.

Selengkapnya...

LOMBA MENULIS ARTIKEL OPINI (Sesi 1) (Insan Robbani Institude)


Deadline 30 April 2011
Expose your opinion…!!!

Curahkan idemu dalam memaknai suatu kesuksesan.
Ayo, ikuti lomba menulis opini dengan tema "Memaknai arti sebuah kesuksesan".

Berikut informasi lengkapnya:

TEMA ARTIKEL
"Memaknai Arti Sebuah Kesuksesan"

WAKTU PELAKSANAAN
Lomba ini berlaku sampai hari Sabtu tanggal 30 April 2011.

PERSYARATAN PESERTA
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Pelajar tingkat SMP-SMA (sederajat) dan mahasiswa yang berdomisili di seluruh
wilayah Indonesia (dibuktikan dengan fotokopi/scan kartu pelajar/kartu mahasiswa/KTP
yang sah)
3. Setiap peserta membayar biaya pendaftaran Rp. 20.000,-. Pembayaran dapat dilakukan
secara pribadi atau kolektif (dengan rincian jumlah peserta yang jelas) ke nomor
rekening 9267241069 (Bank Muamalat) a.n. EKO WAHYUDI.

PERSYARATAN PENULISAN
1. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai EYD).
2. Judul bebas, sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
3. Tulisan diketik rapi dengan spasi 1,5 di kertas A4 (TNR 12) dengan margin 3-3-3-3.
4. Panjang artikel 3-5 halaman (di-copy rangkap 2).
5. Setiap peserta hanya diijinkan mengirimkan 1 (satu) judul artikel.
6. Tulisan harus dilampiri biodata singkat penulis, fotokopi/scan identitas diri peserta
(cantumkan nomor telepon/handphone yang dapat dihubungi langsung), dan bukti/slip
pembayaran biaya pendaftaran lomba.
7. Artikel dapat dikirim via:
a. Pos ke alamat : Insan Robbani Institute (SAINS) Jl. Nusa Mentaraman No. 32
RT: 36 RW: 09, Ds. Jatiguwi, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang.
Jawa Timur 65165.
b. Email ke alamat : insanrobbaniinstitute@gmail.com
8. Pengumpulan artikel bisa dilakukan secara pribadi atau kolektif.
9. Juri akan memilai artikel peserta yang bersifat konstruktif, kritis, dan kreatif.
10. Naskah yang masuk menjadi hak milik panitia lomba.
Bila diterbitkan akan dikonfirmasikan kepada setiap penulis.

HADIAH
Pemenang akan mendapatkan hadiah sebagai berikut:
1. Juara 1 : Uang tunai sebesar Rp. 400.000,- + sertifikat
2. Juara 2 : Uang tunai sebesar Rp. 300.000,- + sertifikat
3. Juara 3 : Uang tunai sebesar Rp. 200.000,- + sertifikat

Pengumuman pemenang akan dilakukan pada hari Senin tanggal 9 Mei 2011.

PUSAT INFORMASI
Insan Robbani Institute (SAINS)
Alamat ==> Jl. Nusa Mentaraman No. 32 RT: 36 RW: 09, Ds. Jatiguwi,
Kec. Sumberpucung, Kab. Malang. Jawa Timur 65165.
Email ==> insanrobbaniinstitute@gmail.com
Telp./SMS ==> 085755556402
YM ==> abu.hafy
source:http://insanrobbaniinstitute.blogspot.com/2011/04/lomba-menulis-artikel-opini-sesi-1_03.html
Selengkapnya...