Pelabuhan Paotere berjarak tiga kilometer dari arah utara kota. Paotere merupakan Pelabuhan Rakyat Tempo Dulu. Paotere juga punya legenda yang membuat Kota Makassar yang dulu pernah bernama Macassar maupun Jungpandang ini ramai dibicarakan orang. Pada abad ke-17. Jejak-jejak ketangguhan pelaut Makassar masih dapat kita jumpai di kawasan Sampai saat ini, Paotere masih menjadi pusat sandar kapal nelayan dari berbagai daerah. Menjadi pusat aktifitas pelelangan ikan yang sudah ramai sejak dinihari. Aktivitas bongkar muat serta keriuhan nelayan menjajakan hasil tangkapannya menjadi pemandangan cukup unik.
Bila senja menjelang, pemandangan di pelabuhan ini akan lebih indah lagi dengan panorama matahari tenggelam yang memancarkan warna-warni sebagai latar belakangnya. Sayangnya pelabuhan ini sudah dipenuhi dengan limbah-limbah rumah tangga penduduk sekitar. Suatu hal yang sangat disayangkan. Disepanjang jalan masuk dikanan kirinya dipenuhi dengan sampah. Kapal-kapal yang sandar juga tidak beraturan. Menambah sisi kesemrautan pelabuhan ini. Transaksi jual beli maupun aktivitas di warung-warung tidak terpengaruh oleh bau menyengat yang berasal dari ikan dan sampah.
Dengan modal Rp 13.000, anda sudah bisa menikamti ikan bakar lengkap dengan nasi, lauk dan sayurnya. Menikamati hari dipelabuhan paotere bukanlah pilihan yang salah, dari sana kita bisa belajar tentang banyak hal. Tidak salah jika pemerintah kota Makassar menjadikan Paotere sebagai salah satu kawasan wisata.
”
skip to main |
skip to sidebar
Buku Kedua FLP Unhas
Pesan segera buku terbaru karya FLP Unhas. Dapatkan di toko buku Gramedia atau toko buku terdekat. Atau anak FLP terdekat..^-^
Berkaryalah, Maka Dunia Akan Melihatmu
Rabu, 13 April 2011
LEBIH DEKAT DENGAN PELABUHAN PAOTERE
Kupu-Kupu Palestina

Buku Kedua FLP Unhas
Buku Baru

Pesan segera buku terbaru karya FLP Unhas. Dapatkan di toko buku Gramedia atau toko buku terdekat. Atau anak FLP terdekat..^-^

Pasang Link FLP Unhas di blog Anda
Anak FLP Unhas
- Alinda Nurbaety Hasanah
- Andi Asrawaty
- Angriana
- Ani Dzakiyah
- Arief Ungu
- Arieska Arief
- Asti Eka Ramadhani
- Ayu Ismal
- Bulqia Mas'ud
- Dyah Restyani
- Fitrawan Umar
- Fitria Dewi Usman
- Isma Ariyani
- Muh.Arief Rosyid
- Muthmainnah
- Noviar Syamsuryah S
- Raidah Intizar
- Rasdiyanah Nd
- Reza Al Sofyan
- Reza Kahlil
- Saputri Mulyanna
- St. Muttia A. Husain
- sukmawati
- Sultan Sulaiman
- Supriadi
- Uswatun Hasanah
- Wahyuddin Opu
- Wahyuni Hadrawi
FLP-ers Sulsel
FLP Semua...
Kata-Kata
Berkaryalah, Maka Dunia Akan Melihatmu (Yana Yan)
Kita tidak sekadar menulis. Menulis itu mudah!
Tapi, berjamaah itu lebih baik (Wawan)
Menulis membutuhkan keberanian, dobrak semua rasa ketakutan untuk menulis, semua di mulai dari nol dan takkan kembali menjadi nol bila terus di asah….genggam erat-erat penamu dan biarkan dia menodai kertas putih yang polos dengan jutaan karya yng terlahir dari buah pikiranmu. (Chipiet)
Kita tidak sekadar menulis. Menulis itu mudah!
Tapi, berjamaah itu lebih baik (Wawan)
Menulis membutuhkan keberanian, dobrak semua rasa ketakutan untuk menulis, semua di mulai dari nol dan takkan kembali menjadi nol bila terus di asah….genggam erat-erat penamu dan biarkan dia menodai kertas putih yang polos dengan jutaan karya yng terlahir dari buah pikiranmu. (Chipiet)
Koment Ya
|
Arsip
-
▼
2011
(18)
-
▼
April
(8)
- LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011
- Ikuti Kompetisi Blog Telkomsel Paling Indonesia
- Undangan Menulis Bareng Pipiet Senja: Bersyukurlah...
- LEBIH DEKAT DENGAN PELABUHAN PAOTERE
- Lomba Karya Tulis Kemaritiman Unhas 2011 Menuju Pi...
- Lomba Cerpen 2011, Harian Pagi Malang
- LOMBA MENULIS ARTIKEL OPINI (Sesi 1) (Insan Robba...
- Full Day With You.. FLP-ers..
-
▼
April
(8)
Majalah FLP

Tidak ada komentar:
Posting Komentar