Rabu, 13 April 2011

LEBIH DEKAT DENGAN PELABUHAN PAOTERE

Pelabuhan Paotere berjarak tiga kilometer dari arah utara kota. Paotere merupakan Pelabuhan Rakyat Tempo Dulu. Paotere juga punya legenda yang membuat Kota Makassar yang dulu pernah bernama Macassar maupun Jungpandang ini ramai dibicarakan orang. Pada abad ke-17. Jejak-jejak ketangguhan pelaut Makassar masih dapat kita jumpai di kawasan Sampai saat ini, Paotere masih menjadi pusat sandar kapal nelayan dari berbagai daerah. Menjadi pusat aktifitas pelelangan ikan yang sudah ramai sejak dinihari. Aktivitas bongkar muat serta keriuhan nelayan menjajakan hasil tangkapannya menjadi pemandangan cukup unik.
Bila senja menjelang, pemandangan di pelabuhan ini akan lebih indah lagi dengan panorama matahari tenggelam yang memancarkan warna-warni sebagai latar belakangnya. Sayangnya pelabuhan ini sudah dipenuhi dengan limbah-limbah rumah tangga penduduk sekitar. Suatu hal yang sangat disayangkan. Disepanjang jalan masuk dikanan kirinya dipenuhi dengan sampah. Kapal-kapal yang sandar juga tidak beraturan. Menambah sisi kesemrautan pelabuhan ini. Transaksi jual beli maupun aktivitas di warung-warung tidak terpengaruh oleh bau menyengat yang berasal dari ikan dan sampah.
Dengan modal Rp 13.000, anda sudah bisa menikamti ikan bakar lengkap dengan nasi, lauk dan sayurnya. Menikamati hari dipelabuhan paotere bukanlah pilihan yang salah, dari sana kita bisa belajar tentang banyak hal. Tidak salah jika pemerintah kota Makassar menjadikan Paotere sebagai salah satu kawasan wisata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar