Jumat, 15 April 2011

LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011

LOMBA INI GRATIS DAN TERBUKA UNTUK PELAJAR, MAHASISWA dan UMUM



PALING LAMBAT: 17 AGUSTUS 2011




TEMA LOMBA: "KONSEP PEMIKIRAN BAGI PEMBANGUNAN BANGSA YANG BERKARAKTER"





TOPIK:

* Konsep Pembangunan Ekonomi Kerakyatan yang Berkeadilan
* Konsep Pembangunan Pendidikan yang Berkarakter
* Konsep Pembangunan Daerah yang Merata
* Konsep Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia
* Konsep Pembangunan Demokrasi yang Berkarakter
* Konsep Menanamkan Semangat Nasionalisme bagi Pemuda



SYARAT PENULISAN:



1. Masing-masing peserta HANYA boleh mengirim 1 ARTIKEL yang sesuai dengan TEMA dan memilih salah satu TOPIK di atas.
2. ARTIKEL belum pernah dimuat di koran, majalah, blog, Facebook, Twitter atau media online lainnya.
3. Jumlah 4-6 halaman, spasi ganda (2), jenis huruf Times New Roman font 12, ukuran kerta A4.
4. Margin (garis): atas, bawah, samping kiri dan kanan (semua sisi 3 cm atau 1,18 inci).
5. Mencantumkan Nomor ANGGOTA SMAO WRITING REVOLUTION dalam biodata (jika tidak ada, karya dinyatakan HANGUS), yang ditulis pada halaman akhir naskahARTIKEL.
6. Kirim naskah ARTIKEL ke alamat email: LombaArtikelWR@gmail.com (dengan menulis di subjek email: LOMBA MENULIS ARTIKEL 2011)

KRITERIA PENILAIAN

1. Kesesuaian dengan TEMA.

2. Kreativitas pengolahan ide

3. Solusi yang konkrit.

4. Kaidah penulisan dan kelengkapan naskah





HADIAH

* Juara I : Rp 1.000.000,- (ditambah sertifikat penghargaan)
* Juara II : Rp 750.00,- (ditambah sertifikat penghargaan)
* Juara III : Rp 500.00,- (ditambah sertifikat penghargaan)
* 3 Juara Harapan @ Rp 150.00,-

KETENTUAN KHUSUS:



WAJIB terdaftar sebagai PESERTA KELAS MENULIS CERPEN ONLINE (info lebih lanjut klik di sini: SEKOLAH MENULIS ARTIKEL ONLINE (SMAO)





KETENTUAN MENGIKAT

1. Keputusan DEWAN JURI tidak bisa diganggu gugat.
2. Panitia tidak MELAYANI SURAT-MENYURAT.
3. DEWAN JURI berhak membatalkan keputusannya, jika di kemudian hari diketahui karya pemenang lomba melanggar karya cipta orang lain (plagiat)atau mengikuti lomba sejenis atau telah dimuat di koran/majalah.
4. HAK CIPTA tetap ada pada penulis, sedangkan PANITIA memiliki HAK untuk MEMPUBLIKASIKANNYA.

Info Lengkap klik: http://menulisdahsyat.blogspot.com/2011/04/lomba-menulis-artikel-2011.html#more

NOMOR KONTAK:

085763208009
083187544269 Selengkapnya...

Ikuti Kompetisi Blog Telkomsel Paling Indonesia

Sumber: http://blog.kompasiana.com/2011/04/26/ikuti-kompetisi-blog-telkomsel-paling-indonesia/

Ikuti Kompetisi Blog Telkomsel Paling Indonesia



Dengan jangkauan terluas di seluruh Indonesia, tak salah bila Telkomsel disebut sebagai layanan telekomunikasi seluler ‘Paling Indonesia‘. Sejak awal meledaknya bisnis seluler di tanah air, Telkomsel juga tercatat sebagai penyedia layanan seluler dengan jumlah pelanggan terbesar.

Pada akhir 2005, Telkomsel memiliki 23,5 juta pelanggan atau menguasai 54 persen pangsa pasar bisnis seluler. Saat ini, di usianya yang ke 16, Telkomsel tetap menjadi pemimpin pasar dengan jumlah pelanggan terbanyak. Pencapaian tersebut sejalan dengan tujuan Telkomsel yang mendedikasikan layanannya untuk Indonesia.

Dalam rangka merayakan pencapaian 100 juta pelanggan, Telkomsel dan Kompasiana mengadakan Telkomsel Kompetisi Blog Paling Indonesia yang berlangsung mulai tanggal 26 April hingga 19 Mei 2011.

Lewat lomba ngeblog ini, Telkomsel mengajak para blogger untuk menunjukkan ke semua orang tentang apa saja yang membuatnya bangga terhadap Indonesia dan menurutnya “Paling Indonesia”. Peserta bisa menulis tentang dirinya, prestasi yang pernah diraih, lingkungan sekitar, sosok yang dianggap paling Indonesia ataupun potensi dan warisan kebudayaan yang menjadi kebanggaan Indonesia.

Lomba terbuka untuk umum, dengan syarat memiliki akun Kompasiana (klik di sini untuk regitrasi). Bila Anda sudah login di Kompasiana, cukup buat tulisan di Kompasiana dengan tag “telkomsel“, maka tulisan tersebut otomatis masuk ke microsite lomba. Tapi harap dicatat bahwa tim juri hanya akan menilai tulisan yang masuk selama periode lomba, yaitu mulai tanggal 26 April 2011 hingga 19 Mei 2011 mendatang.

Telkomsel menyediakan gadget-gadget baru yang paling disukai blogger sebagai hadiah lomba. Yaitu satu unit iPhone, iPad dan Galaxi Tab. Ketiga hadiah ini akan diberikan untuk tiga tulisan ‘Paling Indonesia’ yang nama-nama pemenangnya akan diumumkan pada saat ulang tahun Telkomsel yang ke-16, 26 Mei 2011.



Lomba Twitter

Selain lomba ngeblog, Telkomsel juga mengadakan lomba berkicau di twitter dengan tema yang sama, yaitu kicauan (tweet) berisi kebanggaan terhadap Indonesia atau apa saja yang dianggap “Paling Indonesia” dengan menyantumkan #palingindonesia dan @telkomsel. Setiap kicauan ber-hastag #palingindonesia akan tayang di microsite Telkomsel Kompetisi Blog Paling Indonesia.

Khusus untuk lomba “Telkomsel Paling Indonesia di Twitter“, Telkomsel menyediakan 3 paket pulsa Telkomsel masing-masing senilai dua ratus ribu rupiah untuk tiga kicauan terbaik. Satu orang pemenang akan diumumkan setiap bulan selama periode lomba (26 April - 19 Mei 2011) berlangsung.

Nah, kalau kamu merasa “Paling Indonesia”, tunjukkan sekarang juga lewat Kompasiana atau Twitter! Selengkapnya...

Undangan Menulis Bareng Pipiet Senja: Bersyukurlah Menjadi Perempuan


Menulis Bareng Pipiet Senja, yuuuk!
Temanya; Bersyukurlah Menjadi Perempuan.
Dalam rangka apaan, ya, biasanya harus dalam rangka, ya?
Pokoknya untuk lebih menguatkan lagi para perempuan kita yang terzalimi, teraniaya, terpinggirkan. Terutama untuk menginspirasi dan mencerahkan kaum perempuan sejagat!

Bahwa kita, siapapun yang sedang teraniaya itu, harus bangkit dari ketakadilan yang dilakoninya. Harus kita semangati untuk bangkit dari keterpurukannya.
Bagaimana caranya?

Ya, marilah kita bagikan kisah inspirasi, kisah yang menyemangati, kisah yang mampu menggetarkan hati siapapun ketika membacanya, dan mengakhiri bacaannya itu dengan semangat, kemudian berkata:”Ya, kalau dia bisa seperti itu? Mengapa aku tidak bisa melakukannya? Dia pun perempuan, bahkan lebih parah keadaannya daripada diriku. Dia Bisa! Aku pun harus BISA!”

Mengapa BISA?
Karena kita makhluk bernama perempuan yang memiliki banyak kelebihan.
Kelebihan, ya? Apa coba?
Kita, perempuanlah yang melahirkan!
Memang masih bisa disebut lemah manusia yang mampu melahirkan? Alamaaaak, bodoh ‘kali itu, kalau berpikiran macam itu!

Kita, perempuanlah yang paling pertama mengetahui; bagaimana kondisi bayi kita, lah iyalah wong kita yang menyusui.
Terbukti, anak-anak kebanyakan lebih leluasa curhatan dengan ibunya daripada bapaknya. Gak percaya? Tanyakan saja kepada rumput yang bergoyang. Hehe!

Lanjut, ya, persyaratannya mudah sajalah, gak neko-neko.

WNI, di mana pun berada, asalkan bukan di akhirat, opppss…
Perempuan dan lelaki, masih lajang ataupun sudah menikah, silakan saja.
Waria, bencong, sebangsa Elthon Jhon atau si Fransiska itu loh, diharap nyingkiiiiir alias;
Dilarang Ikutan!
Para perempuan mantan PSK yang sedang taubatan nasuha, silakan, diterima dengan
senang hati.

Tulisan berbentuk cerpen, tetapi dikemas seperti kisah inspirasi seperti Chicken Soup
For The Soul. Dalam artian; tidak ada ngeseks, porno dan SARA.
Minimal 6 halaman sd 12 halaman word, times new roman, font 12, dan 1,5 spasi.
Boleh kisah pribadi atau kisah orang lain, lebih disukai memakai sudut pandang aku.

Kirimkan atau di-attach, bukan ditulis pada bodi email.
Sertakan biodata ringkas maksimal 5 baris saja.
Rekening dan alamat lengkap jangan lupa juga.
Naskah yang masuk akan diseleksi sesuai standar penerbitan, dipilih 25 naskah terbaik.
Emailkan ke; pipiet_senja@yahoo.com

Naskah yang terpilih akan menjadi sebuah buku antologi bersama Pipiet Senja.

Ada honorarium menanti.
Disesuaikan dengan hasil nego dengan penerbit.
Tenggatnya kita patok 31 Mei 2011.
Sudah, ah, begitu saja, ya Sis, Brur!

Salam Perempuan, eeh, perjuangan!
Pipiet Senja, ibu dua anak, manini dua cucu. Selengkapnya...

Rabu, 13 April 2011

LEBIH DEKAT DENGAN PELABUHAN PAOTERE

Pelabuhan Paotere berjarak tiga kilometer dari arah utara kota. Paotere merupakan Pelabuhan Rakyat Tempo Dulu. Paotere juga punya legenda yang membuat Kota Makassar yang dulu pernah bernama Macassar maupun Jungpandang ini ramai dibicarakan orang. Pada abad ke-17. Jejak-jejak ketangguhan pelaut Makassar masih dapat kita jumpai di kawasan Sampai saat ini, Paotere masih menjadi pusat sandar kapal nelayan dari berbagai daerah. Menjadi pusat aktifitas pelelangan ikan yang sudah ramai sejak dinihari. Aktivitas bongkar muat serta keriuhan nelayan menjajakan hasil tangkapannya menjadi pemandangan cukup unik.
Bila senja menjelang, pemandangan di pelabuhan ini akan lebih indah lagi dengan panorama matahari tenggelam yang memancarkan warna-warni sebagai latar belakangnya. Sayangnya pelabuhan ini sudah dipenuhi dengan limbah-limbah rumah tangga penduduk sekitar. Suatu hal yang sangat disayangkan. Disepanjang jalan masuk dikanan kirinya dipenuhi dengan sampah. Kapal-kapal yang sandar juga tidak beraturan. Menambah sisi kesemrautan pelabuhan ini. Transaksi jual beli maupun aktivitas di warung-warung tidak terpengaruh oleh bau menyengat yang berasal dari ikan dan sampah.
Dengan modal Rp 13.000, anda sudah bisa menikamti ikan bakar lengkap dengan nasi, lauk dan sayurnya. Menikamati hari dipelabuhan paotere bukanlah pilihan yang salah, dari sana kita bisa belajar tentang banyak hal. Tidak salah jika pemerintah kota Makassar menjadikan Paotere sebagai salah satu kawasan wisata.
Selengkapnya...

Selasa, 12 April 2011

Lomba Karya Tulis Kemaritiman Unhas 2011 Menuju Pimnas

  1. I. PENDAHULUAN
  1. A. LATAR BELAKANG

Mahasiswa sebagai aset bangsa memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan dan perlu secara dini digali kreativitasnya sebagai calon penerus pemimpin bangsa. Sesungguhnya cukup banyak karya-karya kreativitas mahasiswa yang mempunyai nilai ilmiah tinggi namun masih belum ada sesuatu mekanisme untuk memunculkan karya-karya tersebut.

Pemunculan karya kreativitas mahasiswa diharapkan dapat memberikan nilai manfaat yang lebih besar untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan masyarakat Indonesia. Mahasiswa di masing-masing perguruan tinggi diharapkan untuk dapat mengembangkan kreativitas sesuai bidang ilmu dan kemampuannya yang selanjutnya dapat dikompetisikan maupun dimanfaatkan untuk masyarakat.

Upaya pengembangan lingkungan akedemik yang dinamis antara lain dengan mengoptimalkan kegiatan-kegiatan pembinaan akademik kemahasiswaan baik intern perguruan tinggi maupun antar perguruan tinggi ditingkat regional maupun nasional. Universitas Hasanuddin pada tahun 2010 memulai memprogramkan secara regional Lomba Karya Tulis Kemaritiman (LKTK).

  1. B. MAKSUD DAN TUJUAN

Pelaksanaan Lomba karya tulis bidang kemaritaman bermaksud adalah sebagai berikut :

  1. Menjadi media dan sarana komunikasi mahasiswa;
  2. Membuka peluang bagi pengembangan potensi mahasiswa dalam kegiatan ilmiah, khususnya bidang kelautan;
  3. Mempertajam wawasan, meningkatkan kreativitas mahasiswa dalam pengembangan Ilmu Pengethuan dan Teknologi.

Sedangkan tujuan adalah sebagai berikut :

  1. Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk melaksanakan kegiatan akademik sebagai wahana mensinergikan hard skills dan soft skills mahasiswa.
  2. Meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menyampaikan karya intelektualnya pada suatu forum ilmiah
  3. Membari umpan balik terhadap proses belajar mengajar di perguruan tinggi
  1. C. TEMA DAN TOPIK

Tema LKTK pada tahun 2011 adalah “MEMBANGUN KEMARITIMAN, MASYARAKAT SEJAHTERA”, sedangkan topik lomba terdiri atas :

Topik A. Bidang Ilmu dan Teknologi Kelautan

  1. Pengelolaan Ekosistem laut dan perubahan iklim
  2. Pemanfaatan sumberdaya laut yang berkelanjutan
  3. Pelestarian keanekaragaman hayati Laut
  4. Wisata bahari
  5. Infrastruktur dan sarana transportasi
  6. Teknologi energy terbarukan
  7. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana
  8. Industri kreatif masyarakat pesisir
  9. Teknologi perlindungan pantai

Topik B. Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya, Politik dan Hukum

  1. Kearifan lokal dan modal sosial
  2. Otonomi daerah dan pengelolaan wilayah pesisir
  3. Segi hukum laut daerah perbatasan dan pulau-pulau terluar
  4. Pelayanan kesehatan, pendidikan dan Kesetaraan gender
  5. Kewirausahaan

BAB II. PERSYARATAN

  1. PERSYARATAN ADMINISTRASI
    1. Peserta LKTK adalah kelompok mahasiswa yang sedang aktif mengikuti program pendidikan S1. Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai fakultas/program studi yang berbeda atau dari satu fakultas/program studi yang sama, bergantung pada tema dan topik tulisan, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang sama. Keanggotaan mahasiswa dalam kelompok berasal dari minimal 2 (dua) angkatan yang berbeda atau seangkatan.
    2. Seorang mahasiswa hanya dibenarkan membuat satu tulisan, guna memberi kesempatan sebanyak mungkin mahasiswa yang terlibat.
    3. Setiap kelompok mahasiswa wajib dibimbing oleh dosen pembimbing.
    4. Usulan LKTK diberi sampul sesuai topic.
      1. Menyertakan halaman pengesahan.
      2. Pengajuan usulan dilakukan perguruan tinggi secara kolektif. Bagi mahasiswa yang berasal dari PTS, harus memberikan surat tembusan pada Kopertis.
  1. ATURAN PENULISAN

1. Tulisan mengikuti sistematika penulisan sesuai kriteria yang tercantum dalam buku Pedoman ini.

2. Bahasa Indonesia yang digunakan hendaknya baku dengan tata bahasa dan ejaan yang disempurnakan, sederhana, dan jelas.

3. Bagian kelengkapan administratif yang meliputi halaman judul, nama/daftar anggota kelompok, halaman pengesahan, diberi nomor halaman menggunakan angka Romawi kecil dan diketik di sebelah kanan bawah (i, ii, dan seterusnya).

4. Bagian utama (naskah artikel) diberi nomor halaman menggunakan angka arab yang dimulai dengan nomor halaman 1 (satu) dan diketik di sebelah kanan atas.

5. Tabel diberi judul dengan penomoran tabel sesuai dengan urutan kemunculannya dalam tulisan. Judul tabel ditulis di atas tabel dengan nomor tabel menggunakan angka Arab.

6. Gambar, baik dalam bentuk grafik maupun foto diberi judul dengan penomoran gambar sesuai dengan urutan kemunculannya dalam tulisan. Judul gambar ditulis di bawah gambar dengan nomor gambar menggunakan angka Arab.

7. Penulisan daftar pustaka hendaknya mengikuti aturan penulisan yang berlaku, yaitu mengikuti sistem HARDVARD, atau sistem lainnya yang berlaku universal.

8. Karya tulis diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap, dan diterima oleh panitia paling lambat 1 (satu) minggu sebelum lomba.

  1. ATURAN PRESENTASE
    1. Peserta wajib menandatangani daftar hadir yang disediakan oleh panitia.
    2. Peserta harus memakai jaket alamamater dan tanda peserta.
    3. Peserta wajib mengikuti seluruh acara yang telah ditetapkan kecuali dengan seizin panitia.
    4. Urutan presentase ditentukan berdasarkan hasil undian yang telah dilaksanakan oleh panitia.
    5. Peserta harus hadir di ruang presentase 15 (lima belas) menit sebelum acara dimulai.
    6. Penyajian karya tulis dapat dilakukan oleh seorang penyaji atau lebih dalam satu tim/kelompok.
    7. Pelanggaran terhadap aturan di atas dapat mengurangi nilai.

- WAKTU PRESENTASE

a. 15 (lima belas) menit = Waktu penyajian.

b. 30 (tiga puluh) menit = Waktu tanya jawab dengan tim juri apabila waktu masih memungkinkan

dapat dilakukan tanya jawab dengan

mahasiswa

.

- PENILAIAN

Penilaian ditentukan berdasarkan : karya tulis,(40 %) dan presentase serta tanya jawab (60 %).

Selengkapnya...

Senin, 11 April 2011

Lomba Cerpen 2011, Harian Pagi Malang

Deadline: 20 April 2011

Harian Pagi Malang Post Menggelar “Lomba Menulis Cerpen”

Lomba dibagi dalam dua kategori:

1. Pelajar SMA/MA/SMK.
2. Mahasiswa dan masyarakat umum.

Ketentuan:

  1. Lomba ini terbuka untuk semua kalangan di seluruh Indonesia.
  2. Tema cerpen bebas.
  3. Karya cerpen belum pernah dimuat di media massa, belum pernah menang pada lomba lain, dan tidak sedang diikutkan pada lomba lain pada rentang waktu diadakannya lomba ini.
  4. Diketik di atas kertas ukuran A4, spasi 1,5, panjang 4-8 halaman.
  5. Tidak menuliskan identitas di lembar cerpen, identitas peserta ditulis di lembar tersendiri.
  6. Satu peserta hanya boleh mengikutkan satu judul cerpen.
  7. Tiap peserta membayar biaya pendaftaran Rp 20.000,- dan akan mendapat 1 eksemplar buku kumpulan cerpen Malang Post, Barisan Hujan. Khusus untuk kategori pelajar yang berdomisili di Kota Malang, gratis.
  8. Uang pendaftaran ditransfer ke PT Malang Post Cemerlang Rekening BCA Gatot Subroto No 400 310 3598.
  9. Naskah digandakan 3 rangkap dan dikirim via pos atau diantar langsung disertai bukti transfer asli (peserta membawa fotkopiannya) dan fotokopi indentitas ke harian Malang Post, Jl. Sriwijaya 1-9 Malang u.p. Anita D. Retnowati.
  10. Periode pengiriman naskah tanggal 1 Februari-20 April 2011.
  11. Pengumuman pemenang tanggal 7 Mei 2011 di Aula Perpustakaan Umum Kota Malang sekaligus peluncuran buku kumpulan cerpen Malang Post Barisan Hujan.
  12. Masing-masing kategori akan diambil 3 pemenang setelah sebelumnya dipilih 10 nominasi.

Hadiah

Kategor Pelajar
Juara I Trofi dan uang sebesar Rp 500.000,-
Juara II Trofi dan uang sebesar Rp 300.000,-
Juara III Trofi dan uang sebesar Rp 200.000,-

Kategori Mahasiswa dan Umum
Juara I Trofi dan uang sebesar Rp 750.000,-
Juara II Trofi dan uang sebesar Rp 500.000,-
Juara III Trofi dan uang sebesar Rp 350.000,-

Juri Tamu: Sakti Wibowo (Penulis, tinggal di Jakarta)

Untuk keterangan lebih lanjut bisa menghubungi Anita di (0341)7690074 atau Karkono 081 329 317 424.

Selengkapnya...

LOMBA MENULIS ARTIKEL OPINI (Sesi 1) (Insan Robbani Institude)


Deadline 30 April 2011
Expose your opinion…!!!

Curahkan idemu dalam memaknai suatu kesuksesan.
Ayo, ikuti lomba menulis opini dengan tema "Memaknai arti sebuah kesuksesan".

Berikut informasi lengkapnya:

TEMA ARTIKEL
"Memaknai Arti Sebuah Kesuksesan"

WAKTU PELAKSANAAN
Lomba ini berlaku sampai hari Sabtu tanggal 30 April 2011.

PERSYARATAN PESERTA
1. Warga Negara Indonesia (WNI)
2. Pelajar tingkat SMP-SMA (sederajat) dan mahasiswa yang berdomisili di seluruh
wilayah Indonesia (dibuktikan dengan fotokopi/scan kartu pelajar/kartu mahasiswa/KTP
yang sah)
3. Setiap peserta membayar biaya pendaftaran Rp. 20.000,-. Pembayaran dapat dilakukan
secara pribadi atau kolektif (dengan rincian jumlah peserta yang jelas) ke nomor
rekening 9267241069 (Bank Muamalat) a.n. EKO WAHYUDI.

PERSYARATAN PENULISAN
1. Artikel ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar (sesuai EYD).
2. Judul bebas, sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
3. Tulisan diketik rapi dengan spasi 1,5 di kertas A4 (TNR 12) dengan margin 3-3-3-3.
4. Panjang artikel 3-5 halaman (di-copy rangkap 2).
5. Setiap peserta hanya diijinkan mengirimkan 1 (satu) judul artikel.
6. Tulisan harus dilampiri biodata singkat penulis, fotokopi/scan identitas diri peserta
(cantumkan nomor telepon/handphone yang dapat dihubungi langsung), dan bukti/slip
pembayaran biaya pendaftaran lomba.
7. Artikel dapat dikirim via:
a. Pos ke alamat : Insan Robbani Institute (SAINS) Jl. Nusa Mentaraman No. 32
RT: 36 RW: 09, Ds. Jatiguwi, Kec. Sumberpucung, Kab. Malang.
Jawa Timur 65165.
b. Email ke alamat : insanrobbaniinstitute@gmail.com
8. Pengumpulan artikel bisa dilakukan secara pribadi atau kolektif.
9. Juri akan memilai artikel peserta yang bersifat konstruktif, kritis, dan kreatif.
10. Naskah yang masuk menjadi hak milik panitia lomba.
Bila diterbitkan akan dikonfirmasikan kepada setiap penulis.

HADIAH
Pemenang akan mendapatkan hadiah sebagai berikut:
1. Juara 1 : Uang tunai sebesar Rp. 400.000,- + sertifikat
2. Juara 2 : Uang tunai sebesar Rp. 300.000,- + sertifikat
3. Juara 3 : Uang tunai sebesar Rp. 200.000,- + sertifikat

Pengumuman pemenang akan dilakukan pada hari Senin tanggal 9 Mei 2011.

PUSAT INFORMASI
Insan Robbani Institute (SAINS)
Alamat ==> Jl. Nusa Mentaraman No. 32 RT: 36 RW: 09, Ds. Jatiguwi,
Kec. Sumberpucung, Kab. Malang. Jawa Timur 65165.
Email ==> insanrobbaniinstitute@gmail.com
Telp./SMS ==> 085755556402
YM ==> abu.hafy
source:http://insanrobbaniinstitute.blogspot.com/2011/04/lomba-menulis-artikel-opini-sesi-1_03.html
Selengkapnya...

Full Day With You.. FLP-ers..

Catata perjaanan FLP-ers 10 April 2011

Menanti

Mentari menyambut dengan cerah saat aku melangkahkan kaki keluar rumah, hendak ke kampus memenuhi agenda dengan teman-teman. Hari itu kami sudah merencanakan untuk melaksanakan agenda satu hari bersama.

“Assalalam, FLP-ers agenda sekolah menulis minggu ini, Ahad 10_04_11:

1. Survey ke pelabuhan paotere.

2. Menengok saudari kita Aida Radar.

3. Bedah buku “Badik” oleh Aspar Paturusi (Artis senior sekaligus budayawan sulsel) kumpul jam 08.00, On Time yah, yang telat ditinggal.”

Begitu kira-kira bunyi smsnya. Kini sekolah menulis FLP-UH tidak hanya diadakan kaku, dengan duduk dan mendengarkan materi, diskusi santai dan jalan-jalan pun kami coba untuk mengusir kejenuhan aktifitas yang begitu-begitu saja. Aku akhirnya berusaha secepat kilat sampai tepat waktu di titik kumpul, tak mau kemakan kata-kata, nyatanya aku masih terlambat 18 menit, Huff. Dua orang sudah di sana. Dengan harap-harap cemas kami menanti kedatangan teman-teman, takutnya jumlah kami sedikit. Akhirnya setelah menunggu setengah jam kemudian, Alhamdulillah teman-teman sudah berkumpul dan kami pun bergegas. Dengan jumlah 14 orang, Asra, Dewi, Mutia, Isma, Habibah, Tenri, Sukma, Enci, Ica, Adi, Opu, Dika, Reza, dan tak lupa K atun yang selalu setia, kami menaiki pete-pete menuju agenda pertama ke pelabuhan Paotere Makassar, mencoba menjelajahi sisi-sisi gelap dari masyarakat Makasar.

Agenda Pertama

Kami turun di salah satu pasar, di sana kami menyaksikan sisi Makassar yang lain, mencoba keluar sejenak refresh dari rutinitas kampus yang memenatkan kepala, terkadang menyesakkan jiwa, tidak jarang menjemukan. Kuliah, presentasi, mengerjakan tugas. Kami ingin melihat sejenak Makassar dengan wajahnya yang lain. Kami para penulis memang harus banyak jalan-jalan menemukan, merasakan, melihat, mendengar segala sesuatunya secara langsung agar kepekaan menjadi terlatih.

Kami melewati masyarakat awam, yang setiap harinya bergumul dengan hawa asin lautan yang warnanya tidak lagi berwarna biru, airnya telah berganti menjadi hitam. Banyak pertanyaan yang muncul di kepala. Ada yunior yang bertanya

“Kaka’ ini kan laut kok warnanya hitam?”

“Limbah de” kataku polos. Yah limbah, dimana-mana, minyak, bahan kimia, dan limbah telah merasuki birunya laut menggantikannya dengan hitam dari keserakahan orang-orang.

Lagi-lagi Sampah, bosan!

Kaki kami terus melangkah dari satu tempat ke tempat lain, meninggalkan kanal-kanal yang disesaki perahu-perahu kecil milik nelayan. Urat nadi mata pencaharian masyarakat tersebut. Kami menuju ke pelelangan ikan. Bau amis semakin dekat, tapi kami tidak merasa mual, yah, kami mencoba menikmati bau amis, bau khas kehidupan masyarakat pesisir.

Laut, ikan dan kapal, kami mendekati dermaga, ternyata masih sama, sampah-sampah di sana sini, ada kelapa, plastik minuman, kertas kayu-kayu, bahkan tikus matipun ada, sampah-sampah itu bergerak mengikuti irama ombak. Tidak lagi terlalu heran dengan hal tersebut, kami memang sudah sering menemukan sampah di air, ada di sungai, di selokan. Sekarang kami menemukannya di laut apa bedanya?

Tapi adalah, yang tertinggal di hati. Ada sebuah sumpah yang terpatri di dasarnya yang paling dalam, sebagai mahasiswa intelek yang Insya Allah beriman dan berilmu, kami tidak akan membuang sampah lagi sembarangan. Sebuah sumpah yang tidak terucap. Bahkan angin pun tak kuasa mendengarnya. Sumpah itu terselubung dalam hati, telah merekat dengan lem kesadaran.

Akh, kesal rasanya jika terkadang mahasiswa dengan gampangnya menbuang sampah, padahal tidak jauh darinya terdapat sebuah tempat sampah, maka jangan heran juga jika supir pete-pete setelah minum langsung membuang sampahnya di badan jalan raya. Maka jangan heran kalau masyarakat tidak lagi risih. Tapi, bagi kami yang menyaksikannya setiap hari, ada sebuah kejengkelan melihat hal tersebut kembali berulang dan berulang. Maka, selemah-lemahnya iman adalah mencegah dalam hati, dan perbuatan terkecil ialah membuang sampah pada tas jika tidak menemukan tempat sampah di sekitar kita.

And The Rain Falls

Kami terus melewati tanah-tanah becek yang berwarna hitam serta mengeluarkan bau seperti comberan, diantara orang-orang yang sedang bertransaksi membeli ikan. Ada bapak yang baru saja mengangkap hasil ikan terbaiknya sebuah ikan besar sepanjang seperdua tinggi manusia kira kira, satu meter lebih, bapak itu sumringah. Di sisi-lain anak kecil melompat ke laut yang penuh sampah itu bercengkrama dengan laut. Tetap ceria. Akh, Mereka masih bisa tersenyum, menikmati hidup.

Yah, bagi kami senyum mereka bagaikan terkadang sebuah obat yang dapat menambah kesyukuran dan sedikit bersahabat dengan rasa malu dan bergumul dengan rasa visioer. Bagaimana tidak anak-anak itu masih bisa tersenyum, walaupun setiap harinya mereka bergumul dengan penderitaan, masa depan mereka tidak jelas, entah nanti malam mereka bisa makan atau tidak. Kemiskinan telah mencengkram leher mereka. Tapi, mereka masih bisa tersenyum, tidak kalah akan hidup. Terus menerus bertahan, melawan dan berdamai dengan keadaan. Lalu kita, terkadang terlalu asyik dengan hidup tanpa rasa peduli. Di lain sisi, kita bahkan menangis dan rapuh untuk hal-hal yang seharusnya masih bisa diatasi. Misalnya mendapat nilai C, tersinggung, putus cinta, atau apalah yang seharusnya tidak membuat kita terlalu sedih berlarut-larut. Terkadang kita merasa bahwa kita adalah yang paling menderita, namun ternyata ada yang lebih menderita. Kasihan..

Tidak lama kemudian, langit di sebelah selatan kami mendung, kemudian berarak tepat di atas kami. Gerimis-demi gerimis akhirnya turun tanpa undangan. Kami tidak ambil pusing, kami pikir hujan tidak akan berlangsung lama. Aku sendiri baru saja ingin mewawancarai nelayan. Para nelayan itu kelihatan sumringah ketika di foto apalagi di tanyai ini itu, mungkin mereka merasa penting. Tapi memang mereka begitu penting, tanpa nelayan-nelayan itu bagaimana mungkin ikan berprotein tinggi itu dapat tersaji dengan lezat di hadapan kita setiap harinya. Baru saja nelayan itu mengungkapkan rasanya kesepian dilautan selama dua minngu tidak melihat manusia, terombang-ambing pada cakrawala yang luasnya tak terbatas oleh pandangan mata. Aku melihat ke arah kiri dan kanan, teman-temanku tidak lagi bersamaku, aku mohon pamit dan meminta terima kasih pada bapak nelayan, lalu lari menembus hujan mencari teman-teman. Ternyata mereka berada di pelelangan, di tempat paling pinggir kami merapat ke tempat dimana anak-anak ikan hiu yang cukup besar telah di jual. Kasihan. Teman-teman masih sempat berfoto dengan hiu-hiu itu.

Wisata Kuliner

Hujan masih saja terus berlangsung, sementara perut kami telah keroncongan, lalu kami akhirnya meninggalkan pelelangan ikan menembus hujan yang tidak lagi begitu deras. Kami menuju tempat makan, lalu kami memuaskan perut dengan menu sea food ala pelabuhan paotere.

Agenda Kedua

Waktu terus berlanjut, jam telah menunjukkan pukul 11.30 menit kami harus segera menuju agenda selanjutnya, menjenguk k Aida Radar yang sedang sakit. Sesampainya di sana Alhamdulillah beliau sudah agak baikan. Beliau tersenyum bahagia melihat kedatangan kami yang datang bergerombol. Kak, aida cepat sembuh yah, biar bisa beraktivitas kembali bareng kami.

Agenda Ketiga

Kami kembali berjalan kaki, sebuah pemandangan yang langka, ada segerombolan anak muda yang berjalan kaki, bukan karena tidak punya uang, tidak pula untuk berdemo. Cukup jauh ternyata, tapi jalan kaki itu hemat dan sehat teman-teman. Yah, mana ada sekarang anak muda mau jalan di tengah kendaraan yang melintas, ada hal terbesar yang terganjal dalam hati dan pikiran mereka, hal yang tidak penting. Gengsi. Pukul 01.00 kami sudah tiba di kantor Fajar, cepat satu jam dari waktu yang disepakati sebelumnya, yah, cukup lama kami menunggu akhirnya acara dimulai. Ada sebuah hal yang begitu kontraks ketika membandingkan agenda pertama dan ketiga. Bagaikan bumi dan langit, inilah kesenjangan sosial. Jurang antara masyarakat awam dengan orang-orang terpelajar.

Pesan Pak Aspar

Acara bedah buka ini, dibuka dengan pembacaan puisi kumpulan puisi “Badik” karya Aspar Paturusi, seorang Artis senior sekaligus budayawan Sulawesi Selatan. Sebuah buku yang sangat menarik, setiap baitnya mampu mempermainkan emosi. Pemaparan-pemaparan artistik dari para pembedah dan penanya benar-benar bersinergi dengan budaya. Pada akhirnya, diskusi ditutup dengan jawaban pertanyaan kami. Sebuah hari yang menyenangkan, setidaknya kami melakukan kembali hal yang bermanfaat dan tentunya membuat gelora motivasi dalam diri kami kembali memuncak. sebelum mengakhiri diskusi sebuah Pesan dari meluncur dari pak Aspar yang berperan sebagai ayahada Furqon dalam film KCB pada kami. Belajar, belajar, belajar, membaca, membaca, membaca, diskusi, diskusi, diskusi, dan menulis, menulis dan menulis.

Selengkapnya...