Jumat, 26 Februari 2010

Dari Ketum FLP_Ibunda Izzatul Jannah

Milad FLP ke 13

Memperingati hari lahir adalah menapaki sejarah. Untuk apa? Secara naluri kita melangkah ke suatu tempat, memutuskan sesuatu hal, merencanakan aktivitas di masa depan, hampir pasti sebagian besar berbasis sejarah, berbasis pengalaman, berbasis retrospektif, berbasis interpretasi kita terhadap apa yang pernah kita lakukan.
Lalu, bagaimana kita memaknai pengalaman kita? Naluri dasar kita adalah menghindar dari peristiwa pedih yang pernah kita alami, lalu mencari alternatif agar tak terulang, meretas jalan utk melawan ketidaknyamanan. Logika fly or flight, lari atau lawan adalah logika paling purba dalam sejarah respon kita terhadap semua stimulus kehidupan. Maka untuk apa merayakan milad? Ah, saya lebih suka menyebutkan merenungi. Sebab bagi saya merayakan baru bisa lakukan ketika kita telah usai dan berhak untuk bersuka cita. Merenungi lebih dekat dengan aktifitas memaknai untuk kemudian melejit untuk lebih baik.
Nah, saya ingin mengajak untuk merenungi milad kita sendiri, marilah kita bertanya: Apa yang telah kita lakukan untuk FLP sebagai sebuah organisasi? Siapa kita dalam entitas FLP yang kian membesar ini? Kapan kita membersamainya dengan hati dan kesungguhan kita? Bagaimana kita menempatkan diri dan mengabdikan diri dalam organisasi ini? Mengapa kita melakukan semua ini? Untuk apa kita melakukan ini semua?
Semua pertanyaan-pertanyaan besar ini perlu kita jawab, agar kita tahu kemana, bagaimana dan menuju kemana FLP di masa depan.
Selamat merenungi FLP hari ini, untuk merayakannya di masa nanti.

Salam

Ketum FLP 20O9-2013
Izzatul Jannah





Tidak ada komentar:

Posting Komentar