belajarmenulis.com
Dalam berbagai kegiatan pelatihan penulisan, atau obrolan pribadi, saya seringkali disambut oleh pertanyaan seperti ini. Tentu saja, susunan redaksionalnya berbeda-beda. Ada teman penulis yang bertanya, “Saya ingin membuat tulisan yang sangat luar biasa seperti novel Laskar Pelangi. Bagaimana caranya?”
Atau, “Bagaimana caranya agar saya bisa membuat tulisan yang benar-benar berkualitas tinggi, disukai oleh jutaan pembaca, menggugah, menimbulkan kesan yang mendalam, menyentuh perasaan, pokoknya yang benar-benar spesial dan luar biasa banget, deh.”
Baruan (sebelum tulisan ini dibuat), ada teman lain yang bertanya, “Kenapa sebuah karya bisa “abadi” di hati pembaca? Misalnya Ronggeng Dukuh Paruk-nya Pak Ahmad Tohari. Ada resep khusus untuk membuat karya seperti itu?”
Saya yakin, banyak di antara Anda yang memiliki pertanyaan yang sama. Anda pasti ingin tahu apa jawabannya, ya?
Oke, menurut pendapat saya begini:
Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan seperti di atas tak perlu diajukan sama sekali. Anda bahkan tak perlu memikirkannya.
Yang harus Anda lakukan adalah:
* Teruslah berlatih menulis. Jangan pernah berhenti menulis. Sebab menulis itu seperti menyetir mobil. Semakin tinggi jam terbang Anda, maka keahlian Anda pun insya Allah semakin baik.
* Rajin-rajinlah membaca buku-buku yang berkualitas. Jika tubuh kita diibaratkan “pabrik penulis”, maka inputnya - antara lain adalah bacaan, dan outputnya (atau produk yang dihasilkan) adalah tulisan. Dengan demikian, kegiatan membaca bagi seorang penulis sangat penting. Tulisan kita akan banyak diwarnai oleh jenis bacaan yang kita lahap. Bila Anda rajin membaca teenlit, maka Anda akan menjadi seorang penulis teenlit. Bila Anda rajin membaca opini di surat kabar, maka Anda akan menjadi seorang penulis opini. Demikian seterusnya.
Jadi bila Anda ingin membuat novel sebagus “Ronggeng Dukuh Paruk” misalnya, maka rajin-rajinlah membaca novel yang kualitasnya seperti itu. Maka insya Allah, Anda akan ketularan :)
Kiat yang saya beberkan di atas mungkin terkesan sangat sederhana. Anda mungkin tidak percaya, bahwa untuk membuat tulisan yang sangat bagus, menarik, menggugah dan abadi di hati pembaca, kiatnya hanya sesederhana itu.
Tapi percayalah! Kiat di atas memang terkesan sangat sederhana. Tapi bila dipraktekkan secara sungguh-sungguh, insya Allah suatu saat nanti Anda akan menemukan sebuah - bahkan mungkin banyak - fakta yang mengejutkan :)
Yang jelas, seperti yang saya sebutkan di atas, Anda tak perlu repot-repot memikirkan “Bagaimana caranya agar saya bisa membuat tulisan yang sebagus novel karya Ahmad Tohari atau Andrea Hirata”. Praktekkan saja kedua kiat di atas. Saya doakan, suatu saat nanti Anda akan jauh lebih hebat dari Andrea Hirata bahkan Stephen King!
Amiin….
Cilangkap, 6 Juni 2008
Jonru
skip to main |
skip to sidebar
Berkaryalah, Maka Dunia Akan Melihatmu
Senin, 14 September 2009
[Kiat Menulis] Bagaimana Cara Membuat Tulisan yang Bagus, Menarik dan Menggugah?
Kupu-Kupu Palestina
Buku Baru
Pasang Link FLP Unhas di blog Anda
Anak FLP Unhas
- Alinda Nurbaety Hasanah
- Andi Asrawaty
- Angriana
- Ani Dzakiyah
- Arief Ungu
- Arieska Arief
- Asti Eka Ramadhani
- Ayu Ismal
- Bulqia Mas'ud
- Dyah Restyani
- Fitrawan Umar
- Fitria Dewi Usman
- Isma Ariyani
- Muh.Arief Rosyid
- Muthmainnah
- Noviar Syamsuryah S
- Raidah Intizar
- Rasdiyanah Nd
- Reza Al Sofyan
- Reza Kahlil
- Saputri Mulyanna
- St. Muttia A. Husain
- sukmawati
- Sultan Sulaiman
- Supriadi
- Uswatun Hasanah
- Wahyuddin Opu
- Wahyuni Hadrawi
FLP-ers Sulsel
FLP Semua...
Kata-Kata
Berkaryalah, Maka Dunia Akan Melihatmu (Yana Yan)
Kita tidak sekadar menulis. Menulis itu mudah!
Tapi, berjamaah itu lebih baik (Wawan)
Menulis membutuhkan keberanian, dobrak semua rasa ketakutan untuk menulis, semua di mulai dari nol dan takkan kembali menjadi nol bila terus di asah….genggam erat-erat penamu dan biarkan dia menodai kertas putih yang polos dengan jutaan karya yng terlahir dari buah pikiranmu. (Chipiet)
Kita tidak sekadar menulis. Menulis itu mudah!
Tapi, berjamaah itu lebih baik (Wawan)
Menulis membutuhkan keberanian, dobrak semua rasa ketakutan untuk menulis, semua di mulai dari nol dan takkan kembali menjadi nol bila terus di asah….genggam erat-erat penamu dan biarkan dia menodai kertas putih yang polos dengan jutaan karya yng terlahir dari buah pikiranmu. (Chipiet)
Koment Ya
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar