Senin, 14 September 2009

[Kiat Menulis] Bagaimana Cara Membuat Tulisan yang Bagus, Menarik dan Menggugah?

belajarmenulis.com

Dalam berbagai kegiatan pelatihan penulisan, atau obrolan pribadi, saya seringkali disambut oleh pertanyaan seperti ini. Tentu saja, susunan redaksionalnya berbeda-beda. Ada teman penulis yang bertanya, “Saya ingin membuat tulisan yang sangat luar biasa seperti novel Laskar Pelangi. Bagaimana caranya?”

Atau, “Bagaimana caranya agar saya bisa membuat tulisan yang benar-benar berkualitas tinggi, disukai oleh jutaan pembaca, menggugah, menimbulkan kesan yang mendalam, menyentuh perasaan, pokoknya yang benar-benar spesial dan luar biasa banget, deh.”

Baruan (sebelum tulisan ini dibuat), ada teman lain yang bertanya, “Kenapa sebuah karya bisa “abadi” di hati pembaca? Misalnya Ronggeng Dukuh Paruk-nya Pak Ahmad Tohari. Ada resep khusus untuk membuat karya seperti itu?”

Saya yakin, banyak di antara Anda yang memiliki pertanyaan yang sama. Anda pasti ingin tahu apa jawabannya, ya?

Oke, menurut pendapat saya begini:

Sebenarnya pertanyaan-pertanyaan seperti di atas tak perlu diajukan sama sekali. Anda bahkan tak perlu memikirkannya.

Yang harus Anda lakukan adalah:

* Teruslah berlatih menulis. Jangan pernah berhenti menulis. Sebab menulis itu seperti menyetir mobil. Semakin tinggi jam terbang Anda, maka keahlian Anda pun insya Allah semakin baik.
* Rajin-rajinlah membaca buku-buku yang berkualitas. Jika tubuh kita diibaratkan “pabrik penulis”, maka inputnya - antara lain adalah bacaan, dan outputnya (atau produk yang dihasilkan) adalah tulisan. Dengan demikian, kegiatan membaca bagi seorang penulis sangat penting. Tulisan kita akan banyak diwarnai oleh jenis bacaan yang kita lahap. Bila Anda rajin membaca teenlit, maka Anda akan menjadi seorang penulis teenlit. Bila Anda rajin membaca opini di surat kabar, maka Anda akan menjadi seorang penulis opini. Demikian seterusnya.

Jadi bila Anda ingin membuat novel sebagus “Ronggeng Dukuh Paruk” misalnya, maka rajin-rajinlah membaca novel yang kualitasnya seperti itu. Maka insya Allah, Anda akan ketularan :)

Kiat yang saya beberkan di atas mungkin terkesan sangat sederhana. Anda mungkin tidak percaya, bahwa untuk membuat tulisan yang sangat bagus, menarik, menggugah dan abadi di hati pembaca, kiatnya hanya sesederhana itu.

Tapi percayalah! Kiat di atas memang terkesan sangat sederhana. Tapi bila dipraktekkan secara sungguh-sungguh, insya Allah suatu saat nanti Anda akan menemukan sebuah - bahkan mungkin banyak - fakta yang mengejutkan :)

Yang jelas, seperti yang saya sebutkan di atas, Anda tak perlu repot-repot memikirkan “Bagaimana caranya agar saya bisa membuat tulisan yang sebagus novel karya Ahmad Tohari atau Andrea Hirata”. Praktekkan saja kedua kiat di atas. Saya doakan, suatu saat nanti Anda akan jauh lebih hebat dari Andrea Hirata bahkan Stephen King!

Amiin….

Cilangkap, 6 Juni 2008

Jonru Selengkapnya...

Mengenal Ketua Umum FLP Pusat

Setiawati Intan Savitri, dikenal juga dengan nama pena Izzatul Jannah. Mbak yang biasa disapa dengan panggilan ”Intan” atau ”I-Je” ini lahir di Jakarta, 12 April 1972. Mbak I-Je termasuk aktivis awal FLP. Beliau adalah Ketua FLP Solo periode 1998-2001, kemudian menjadi Ketua FLP Wilayah Jawa Tengah periode 2001-2005. Pada tahun 2005 Mbak I-Je terpilih sebagai salah satu anggota Majelis Penulis FLP, periode 2005-2009. Kebayang kan lumayan ”karatan”nya beliau di FLP...? :D



Mbak I-Je menuntaskan pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi di Solo. Sekolah Dasar beliau lalui di dua SD, SDN Teladan Ungaran II Yogyakarta dan SDN 1 Karanganyar, Solo. Kemudian melanjutkan ke SMPN 2 Karanganyar dan SMAN 1 Karanganyar. Selanjutnya Mbak I-Je melanjutkan studi di Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta (1991 – 1996). Pada tahun 2005 Mbak I-Je melanjutkan studi master di Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada minat utama Psikologi Sosial, dan lulus dengan predikat cum laude pada tahun 2007 (IPK 3,95).



Selain dikenal sebagai penulis, sejak lama Mbak I-Je dikenal juga sebagai pekerja LSM. Beliau pernah menjadi Ketua LSM Pemberdayaan Perempuan dan anak Pinggiran ”Seroja”, Ketua Divisi Pendidikan Yayasan Miftahul Jannah, serta relawan di Titian Foundation. Pada tahun 2003, Mbak I-Je pernah meraih Muslimah Award kategori Pekerja Sosial dari Solo Pos. Mbak I-Je juga memiliki minat besar dalam bidang Penelitian, Pendidikan, Public Speaking, dan Training.



Soal bekerja, Mbak I-Je bisa dibilang seorang workaholic. Dari menjadi guru, manajer penerbitan, pemred majalah remaja, hingga saat ini beliau mendapat amanah sebagai General Manaje Penerbitan PT Balai Pustaka. Sebagai GM di Balai Pustaka, Mbak I-Je memimpin divisi penerbitan yang terdiri dari 4 departemen buku: Departemen Buku Sastra dan Umum, Departemen Buku Anak, Departemen Buku Pendidikan dan Referensi, Departemen Buku Penyuluhan dan 3 sub departemen supporting: sub dept. Penyimpanan buku, sub.dept.



Saat masa bulan madu fiksi islami, Mbak I-Je banyak melahirkan karya-karya bermutu. Bukan hanya fiksi, Mbak I-Je juga menulis nonfiksi dengan topik utama: Psikologi, Pendidikan, Wanita, Remaja, Keislaman. Daftar lengkap karya Mbak I-Je, silakan lihat di bawah ya.



Mbak I-Je menikah dengan Banu Witono, S.E. Ak. M.Si., dosen dan Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Surakarta. Beliau dikarunia 3 putri: Farhah Kamilatun Nuha (11 tahun), Firna Nahwa Firdausi (9 tahun), dan Fadila Rosyidatul ‘Ala (7 tahun). Setelah sekian tahun menetap di Solo, kini Mbak I-Je dan keluarga tinggal di Jakarta.



Daftar karya Izzatul Jannah:



FIKSI

1. Apa Kabar Cinta? (Era Intermedia Solo, 2001) Novel

2. Setitik Kabut Selaksa Cinta (Era Intermedia Solo, 2001) Novel

3. Padang Seribu Malaikat (Era Intermedia Solo, 2002) Novel

4. Festival Syahadah (Era Intermedia Solo, 2002) Novel

5. Gadis Dalam Kaca (D&D Publishing Solo, 2003) Novel

6. Setangkai Puisi Cinta (D&D Publishing Solo, 2003) Novel

7. Menara Langit (DAR! Mizan Bandung, 2003) Novel

8. Denting Bintang-Bintang (DAR! Mizan Bandung, 2004) Novel

9. Runaway Blues (DAR! Mizan Bandung, 2004) Novel

10. Tarian Bidadari (Pena Jakarta, 2005) Novellet

11. Edelweiss (Fatahillah Bina Al Fikri Jakarta, 2005) Novel

12. Cahaya di atas Cahaya (Asy-Syaamil Bandung, 2000) Kumpulan Cerpen

13. Berjuta Hidayah (Asy-Syaamil Bandung,2000) Kumpulan Cerpen

14. Gadis di Ujung Sajadah (Fatahillah Bina Al-Fikri Jakarta, 2002) Kumpulan Cerpen

15. Perempuan Suamiku (Asy-Syaamil, Bandung) 2003

16. Hingga Batu Bicara (Bersama Helvy Tiana Rosa, Maimon Herawati, Asy-Syaamil, 1999) antologi cerpen bersama

17. Cermin dan Malam Ganjil (FBA Press, 2002) antologi cerpen bersama

18. Luka Tlah Menyapa Cinta (FBA Press, 2002) antologi cerpen bersama

19. Bulan Kertas (FBA Press, 2003) antologi cerpen bersama

20. 17 Tahun (FBA Press, 2005) antologi cerpen bersama

21. Perempuan Bermata Lembut (FBA Press, 2005) antologi cerpen bersama

22. Kata Orang Aku Mirip Nabi Yusuf, antologi cerpen bersama FLP Jawa Tengah, (Indiva Media Kreasi, 2008)



NONFIKSI REMAJA:

1. 10 seri pengembangan pribadi remaja: diterbitkan Era Intermedia, 2002

2. Kado buat Sahabat

3. Every Day is ”PD” Day

4. How to be a Winner

5. Easy Going No Way

6. Nge-gank sama Mami Papi

7. Be new You!

8. Bincang-bincang Ramalan Bintang

9. Histeria Sang Idola

10. Selamat Datang di Kerajaan Cinta

11. Nih Dia, Zona Pembelajar

12. Be a Super Star, panduan remaja untuk sukses D&D Publishing,2005

13. Be Different, panduan remaja untuk sukses D&D Publishing, 2005

14. Remaja Gila Baca, panduan remaja suka membaca FBA Press, 2006



BUKU ANAK:

1. Serial Khalid, Era Intermedia, 2003

2. Farah dan Kursi Ajaib, D&D Publishing

3. Puisi Hening, PT. Tiga Serangkai, 2006

4. Lukisan Terindah, PT. Tiga Serangkai, 2006

5. Binder Istimewa, PT. Tiga Serangkai, 2006



NONFIKSI DEWASA:

1. Diary Pengantin, Asy-Syaamil, 2003

2. Karena Cinta Harus Diupayakan, Asy-Syaamil 2004

3. Mengeja Cinta dalam Nama-Nya, Asy-Syaamil 2005

4. Rumah Penuh Cinta, Indiva Media Kreasi, Surakarta 2007

5. PsikoHarmoni, Indiva Media Kreasi, Surakarta

6. Akan terbit 10 Bersaudara Hafal Al-Qur’an, Syqma ArkanLeema, 2009 Selengkapnya...

Minggu, 13 September 2009

Kesialan Nayla

Oleh : lia mahirah
“ Aduh cape’ banget ini hari kuliah pul, sampai tak ada waktu istirahat untuk makan. Karenanya waktu makan habis untuk kerja tugas melulu ” ujarku pada Nayla
“ Bener banget, Rin…sampai - sampai otakku jadi puyeng gini, denger ocehan pak Gapar tadi” tambah Nayla menimpali
“ Puyeng gimana Nay, bukannya lo tadi main saat pak Gapar ngejelasin. Duduknya di bagian belakang lagi”
“ Iya sih, tapi di belakang gue tuh nda bisa konsen jadinya”
“ Emang, apa sih yang lo kerjain?”
“ Main ‘godam tikus’” ucapnya santai
“ Wah itu mah nda perlu pake konsentrasi jeng”
“ Yeeeeeh,gimana bisa ?. Tau nggak karena denger pak Gapar cuap – cuap terus jadinya game over melulu” jawabnya tak mau kalah
“ Bukan salahnya pak Gapar kale, itu mah salah mu sendiri. Gue taukan lo nggak jago main godam tikus. Game ular aja hanya bisa sampai 800 poin…Udah ah, gue lapar mau ke Kansas (kantin sastra)” ujarku
“ Enak saja, gue jago kok………eh tunggu dong” katanya sambil menghampiriku
Setelah beberapa jam tadi otak dan tenagaku terperas habis. Cucian kala diperas, akhirnya bisa saya mengcharge kembali tenaga itu dengan makan dan minum juz alpokat favoritku. “Biarlah hari ini saya memuaskan kampung tengah”bisikku. Padahal jika di hari – hari lainnya saya begitu hemat, demi fotocopy seabrek tugas dan catatan penting dalam buku jika dosen tak mau menjelaskan. Maklum anak pondokan uang kiriman orang tua selalu pas. “Kulihat Nayla hanya membeli Rp 2000,- ubi goreng disertai satu gelas air putih sungguh hemat”gumamku
Selesai makan di Kansas saya dan Nayla menyusun rencana selepas mata kuliah filsafat untuk ke rumah Ocha. Maksud saya pondokan Ocha. Saat saya ditinggal Nay sendiri saya berpikir tak ada salahnya silaturahmmi kesana, hitung – hitung cari anugra ( anu gratis ) di siang hari. Lagi pula dari cerita Nay katanya Ocha baru pulang kampung, so pasti banyak deh yang dia bawa dari kampung, “he…he..dasar otak anak pondokan” bisikku sambil nyengir sendiri. Selepas menelpon sontak Nay mengagetkanku
“ Dor” ucapnya sambil memegang pundakku
“ Kenapa ngelamun non, saya tau apa yang lagi lo pikirin?” ujarnya sok tau
“Apa benar dia bisa tau, kalo sebenarnya tujuan gue ke rumah Ocha untuk makan gratis? wah bisa malu aku” pikirku
“Pasti, lo lagi mikirin tugas makalah yang besok dikumpul, Iya kan? Karena gue tahu belakangan ini, lo sibuk banget buat proposal lomba. kasihan Makanya jangan jadi sekertaris, kayak gue dong, jadi anggota santai jeng” ketusnya dengan bangga menyandang gelar anggota.
Tumben Nayla ingat akan tugas makalah itu. Padahal setahuku dia orangnya cuek bebek bila ada tugas. Memang sih, belakangan ini gue sibuk. Tapi jika berurusan dengan tugas, maka semua pekerjaan dari organisasi saya pending dulu. Karena bagiku organisasi adalah pilihan kedua. Akan tetapi mengenai makalah ini benar – benar saya lupa . Untung deh Nayla mengingatkanku. Terpaksa sebentar malam saya SKS lagi ( Sistem Kebut Semalam). Tapi saya beruntung, ternyata dia tak tahu rencanaku, tapi kupikir pasti tujuan Nayla sama denganku, tidak lain tidak bukan mengejar makan gratis.ha..ha
“Malah bengong, jadikan…jadi dong. Kita udah janji nih ama Ocha”
“Iya jadi, tapi jangan kesorean yah pulangnya”
“Oke bos, kulihat Nay tampak senang dengan jawabanku. Pastilah benar pikiranku ia mau kesana hanya untuk makan terlihat dari wajahnya.
* * *
Usai kuliah matahari semakin menampakkan kekuatannya. Rasanya hari ini adalah hari yng paling panas di antara hari – hari lainnya. “seperti gurun pasir saja kota makassar ini” kataku. Kulirik jam tangan menunjuk pukul 13.00, pantaslah luar biasa panas, entah ke mana pula angin sepoi – sepoi itu berada. Tadinya saya ingin mengusulkan untuk naik ojek ke rumah Ocha , tapi setelah ku kocek katongku dalam – dalam ternyata hanya tersisa Rp 3000,- saya lupa kalo ternyata tadi saya telah menghabiskan Rp 7000,-saat makan di Kansas. Dengan pasti ku langkahkan kaki keluar dari ruang kuliah menyusuri jalan bersama Nayla. Kulihat ia tenang – tenang saja menikmati teriknya matahari …Tapi lama-kelamaan ternyata muncul juga omelan dari mulutnya, saat berjalan di jalan tanpa ada pohon satupun yang tumbuh.
“ Aduh panas banget, kok lo nggak ngerasa sih? oh iya, pantas baju elo panjang sih. Padahal lo tahu nggak? tadi saat ke kampus, gue lupa pake body lotion… Pasti bentar malam kulit gue gatal dan kering. Kalo tau makassar kayak kompor gini, gue batalin aja deh…n bla…bla..”katanya sambil mengipas
Sudah sepotong jalan kulalui. Sangatlah sia – sia perjalanan kita kalo harus kembali. Saya mencoba untuk menenangkannya sedikit. Walaupun dari awal dia yang memaksaku untuk datang, eh malah sekarang dianya yang mengomel. “Dasar cewek aneh”
“Udah hamper Nay, tuh atap pondokan Ocha sudah kelihatan”
“Oh iya, bener juga Rin, ayo lebih cepat kalo gitu. Tenggorokan gue udah kering, bibir gue juga serasa pecah – pecah” ujarnya sambil menarik tanganku. Kulepaskan tarikannya dan menyuruh ia duluan. Karena rasanya kakiku sudah ngilu, nggak kuat lagi untuk jalan.
Dia meninggalkanku beberapa jarak. Entahlah dia terlihat begitu semangat untuk bisa sampai ke rumah ocha. Keinginan pertamaku untuk ke rumah Ocha demi makan siang, rasanya tak terpikir lagi. Hanya air putih saja yang ingin saya minum sebanyak – banyaknya. “Betapa letih hari ini”. Ku lihat lagi Nayla sudah hampir sampai, dia langsung berlari kecil. Mungkin ia segera ingin menghindari panasnya bumi “ aaawaaas ”teriakku. Ternyata teriakan itu tak berguna juga. Brukk bola itu tepat menghantam wajahnya. Tawaku rasanya ingin meledak.tapi segera kutahan.
* * *
“ Aduh…gue ada dimana nih” tanyanya sudah bangun dari matahari merah jambu alias pingsan
“ Lo ada di neraka, ha..ha..katakku menakuti. Yah enggaklah jeng sekarang lo di rumah Ocha.
Makanya jadi orang jangan terlalu semangat ...pake lari lagi, sekarang lo makan gih” kataku
“ Terus Ocha kemana, Rin?”
“ Keluar sebentar,katanya pengen ngembaliin buku temannya”
Nampaknya, sundulan bola itu membuat Nayla lupa akan kejadian yang tadi. Baguslah ia lupa, karena kalau tidak, pasti deh dia akan mencari orang yang menyundulnya sampai ke ujung langit sekalipun” lalu iapun mulai makan.
“ Pelan…pelan Nay, entar keselek”
“ Aduh, gue lapar banget, di kampus tadi hanya makan gorengan. Kubiarkan saja dia menghabiskan makan yang disediakan Ocha. Kasihan juga dia”
* * *
Dalam kamar yang berbentuk segi empat , “cukup luas juga”. Sambil menunggu ocha dating, kuhabiskan waktu dengan memandangi setiap dinding. Dihiasi dengan beberapa foto dan kertas yang tak terhitung jumlahnya. Tertulis tentang vocabulary (kosakata). “benar-benar mencirikan Ocha banget sebagai anak sastra inggris” kataku pada Nayla. Tak ada sahutan kubalikkan diri, pantaslah ternyata Nayla sedang asik menikmati setoples kacang sambil membaca majalah.
“eh jeng… tuh kacang dari mana lu nyolong??”tanyaku tak memperhatikan kacang itu dari tadi.
“gue dapat dari sono noh..” katanya sambil menunjuk kearah samping tempat sampah.
“mau nggak? Enak loh” ucapnya menyodorkanku
“enggak ah gue lagi jerawatan, sebaiknya loh minta izin dulu deh ama Ocha, takutnya dia marah makanannya lo lahap…
“hehehehehee…… elo Rin, kayak baru kenal Ocha kemarin aja. Diakan selalu nyuruh kita makan apa saja. Ingat gak sih saat gue rampas krupuknya, di gak marahkan???
“iya sih” kataku pendek. Saya hanya bisa terpaku melihat Ocha menghabiskan setoples kacang gurih itu.
* * *
“sorry gue kelamaan fren, tadi gue….
“ah.,. ga apa-apa kok Cha, nyantai saja.. apalagi gue udah di temenin ama setoples kacang yang ini nih..” ucap Nayla dengan bangga setelah ia menghabiskan kacang orang lain tanpa permisi.
Dari raut wajah Ocha kukira ia akan marah, rupanya ia malah tertawa terpingkal-pingkal melihat kacang itu tersisa beberapa biji lagi.
“ lihatkan Rin….Ocha aja malah senang kacangnya gue habisin, malah lo yang jadi sewot”
“hahahahaha… Nay.. Nayla tau gak itu kacang gue ingin buang, karena dah dikerumuni semut. Makanya gue simpan di samping tempat sampah, ehh… ternyata lo habisin”.
“APA..!!!” iapun lari terpontang-panting menuju WC untuk memuntahkan kacang yang sudah masuk.
“ Untunglah jerawatku ini ada gunanya juga. Kalau tidak,, pasti gue akan senasib seperti Nay. Makan kacang sisa semut. He…he” Tuturku.
Maros, 27 juli 20009 Selengkapnya...